Hubungan Regulasi Emosi dengan Resiliensi Pada Ibu yang Memiliki Anak Tuna Rungu Di UPT SIB-E Negeri Pembina Tingkat Provinsi Sumatera Utara

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan anatara regulasi emosi dengan resiliensi ibu pada ibu yang memiliki anak tuna rungu di UPT SLB-E Negeri Pembina Tingkat Provinsi Sumatera Utara.Subjek penilitian ini adalah 42 ibu yang memiliki anak tuna rungu berusia 6-10 tahun. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala regulasi emosi yang terdiri dari 32 aitem, dan skala resiliensi yang terdiri dari 52 aitem. Analisis data menggunakan r produck moment. Berdasarkan analisis data, diperoleh bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dikatakan diterima, yaitu ada hubungan positif antara regulasi emosi dengan resiliensi ibu yang memilikianak tuna rungu di UPT SLB-E Negeri Pembina Tingkat Provinsi Sumatera Utara.Artinyasemakintinggi regulasi emosi maka semakin tinggi pula resiliensi pada ibu yang memiliki anak tuna rungu. Hal ini dibuktikan melalui perhitung ananalisis r product moment dengan nilai koefisien (Rxy) = 0,383; dan koefisiensi determinan (R2) = 0,147 dengan p = 0,012 < 0,05. Koefisien determinan R2 = 0,147 menunjukkan bahwa regulasi emosi dibentuk oleh resiliensi sebesar 14,7 %. Selanjutnya dilihat dari perhitungan mean hipotetik = 77.5 dan mean empirik 105.45 serta standar deviasi 10.482 artinya regulasi emosi tinggi, dan mean hipotetik = 105 dan mean empirik = 144.57 serta standar deviasi 10.716 artinya resiliensi juga tinggi. Mean hipotetik < mean/nilai rata-rata empirik di mana selisihnya melebihi dua kali bilangan SB/SD, maka dinyatakan bahwa subjek penelitian ini memiliki regulasi emosi dan resiliensi yang tinggi