Perbedaan Kepuasan Perkawinan Ditinjau dari Suami yang Memiliki Anak dan Tidak Memiliki Anak di Kelurahan Tanjung Sari Medan

Abstract

Kepuasan perkawinan merupakan perasaan pasangan terhadap pasangannya mengenai hubungan perkawinannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kepuasan perkawinan suami yang memiliki anak dan tidak memiliki anak. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah terdapat perbedaan kepuasan perkawinan ditinjau dari suami yang memiliki anak dan tidak memiliki anak, dengan asumsi suami yang memiliki anak lebih tinggi tingkat kepuasan perkawinannya dibandingkan suami yang tidak memiliki anak. Populasi penelitian adalah seluruh suami yang berada di Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang, sedangkan subyek penelitian adalah suami yang usia pernikahannya 10 tahun pertama yang berada di lingkungan IX Kelurahan Tanjung Sari Kecamatan Medan Selayang dengan sampel sebanyak 80 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik Pusposive Sampling. Hasil analisa dengan menggunakan teknik t-test (independent sample test) diketahui t hitung sebesar 9.836 dan p = 0,00 < 0,05 yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan. Berdasarkan hasil ini berarti hipotesis yang diajukan yang berbunyi terdapat perbedaan kepuasan perkawinan ditinjau dari suami yang memiliki anak dan tidak memiliki anak, dinyatakan diterima. Adapun mean empirik variabel kepuasan perkawinan yang memiliki anak sebesar 101,35 dan yang tidak memiliki anak sebesar 78,55. Dari hasil mean empirik kepuasan perkawinan yang memiliki anak dan tidak memiliki anak di lingkungan IX Kelurahan Tanjung Sari, dapat dilihat mean empirik yang memiliki anak lebih tinggi daripada nilai rata-rata hipotetiknya yakni 100. Maka diketahui bahwa kepuasan perkawinan yang memiliki anak lebih tinggi dibandingkan kepuasan perkawinan yang tidak memiliki anak