Studi Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Agresif Pada Remaja di SMA Angkasa LANUD Soewondo Medan

Abstract

Perilaku agresif sebagai perilaku yang diarahkan dengan tujuan untuk membahayakan orang lain. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh faktor-faktor Attentionalretensi, reproduksi, motivasi, insting, frustasi, marah (anger), frustasi, stress, disharmoni keluarga (broken home), pola asuh, lingkungan sosial dan teknologi elektronik. pada perilaku agresif pada remaja di SMA Angkasa Lanud Soewondo Medan. Subjek penelitian adalah 82 Siswa SMA Angkasa Lanud Soewondo, sampel diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling.Alat pengumpulan data yang digunakan adalah skala perilaku agresif.Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dalam menganalisadata. Hasil dari penelitian ini yaitu Dari 82 orang yang mempengaruhi perilaku agresif, 12.2% atau 10 orang yang menyatakan sangat setuju bahwa insting sangat mempengaruhi perilaku agresif, sementara 87.8% atau 72 orang menyatakan cukup menyetujui bahwa insting mempengaruhi perilaku agresif. 15.9% atau 13 orang yang menyatakan sangat setuju bahwa frustasi sangat mempengaruhi perilaku agresif, sementara 84.1% atau 69 orang menyatakan cukup menyetujui bahwa frustasi mempengaruhi perilaku agresif. 13.4% atau 11 orang yang menyatakan sangat setuju bahwa marah sangat mempengaruhi perilaku agresif, sementara 86.6% atau 71 orang menyatakan cukup menyetujui bahwa marah mempengaruhi perilaku agresif. 13.4% atau 11 orang yang menyatakan sangat setuju bahwa attentional sangat mempengaruhi perilaku agresif, sementara 86.6% atau 71 orang menyatakan cukup menyetujui bahwa attentional mempengaruhi perilaku agresif. 20.7% atau 17 orang yang menyatakan sangat setuju bahwa referensi sangat mempengaruhi perilaku agresif, sementara 79.3% atau 65 orang menyatakan cukup menyetujui bahwa referensi mempengaruhi perilaku agresif. 15.9% atau 13 orang yang menyatakan sangat setuju bahwa reproduksi sangat mempengaruhi perilaku agresif, sementara 84.1% atau 68 orang menyatakan cukup menyetujui bahwa reproduksi mempengaruhi perilaku agresif. 19.5% atau 16 orang yang menyatakan sangat setuju bahwa motivasi sangat mempengaruhi perilaku agresif, sementara 80.5% atau 66 orang menyatakan cukup menyetujui bahwa motivassi mempengaruhi perilaku agresif. 15.9% atau 13 orang yang menyatakan sangat setuju bahwa lingkungan keluarga sangat mempengaruhi perilaku agresif, sementara 84.1% atau 69 orang menyatakan cukup menyetujui bahwa lingkungan keluarga mempengaruhi perilaku agresif. 11% atau 9 orang yang menyatakan sangat setuju bahwa stress sangat mempengaruhi perilaku agresif, sementara 89% atau 73 orang menyatakan cukup menyetujui bahwa stres mempengaruhi perilaku agresif. 19.5% atau 16 orang yang menyatakan sangat setuju bahwa pola asuh sangat mempengaruhi perilaku agresif, sementara 80.5% atau 66 orang menyatakan cukup menyetujui bahwa pola asuh mempengaruhi perilaku agresif. 15.9% atau 13 orang yang menyatakan sangat setuju bahwa lingkungan sosial sangat mempengaruhi perilaku agresif, sementara 84.1% atau 69