LKP Sidikalang Dairi-Sumatera Utara PT. Wahana Graha Makmur

Abstract

Adapun kesimpulan dari laporan kerja praktek ini: 1. Kebisingan mempunyai pengaruh terhadap tenaga kerja, mulai gangguan ringan berupa gangguan terhadap konsentrasi kerja, pengaru h dalam komunikasi dan kenikmatan kerja sampai pada cacat yang berat karena kehilangan daya pendengaran. 2. Intensitas kebisingan di dalam ruang mesin produksi kopi tidak melebihi NAB yang diperkenankan, dengan intensitas kebisingan berkisar antara 70,48-84 dB(A). 3. Setelah mengukur kebisingan dengan menggunakan alat Sound Level Meter, diketahui bahwasanya kebisingan tertinggi di sebabkan oteh mesin produksi Huller, yaitu mencapai 84 dB(A). Saran 1. Bagi tenaga kerja sebaiknya menggunakan alat pelindung telinga atau ear plug untuk mencegah gangguan kesehatan yang dapat menimbulkan kelelahan akibat kebisingan yang ditimbulkan oleh mesin produksi kopi. 2. Bagi pemilik produksi kopi sebaiknya melakukan pengurangan kebisingan pada sumbernya dengan menempatkan peredam pada mesin produksi kopi.