Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/21398
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorMatondang, Armansyah-
dc.contributor.advisorAndary, Ria Wuri-
dc.contributor.authorPratiwi, Widya-
dc.date.accessioned2023-10-07T09:00:25Z-
dc.date.available2023-10-07T09:00:25Z-
dc.date.issued2023-09-13-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/21398-
dc.description106 Halamanen_US
dc.description.abstractPerkembangan teknologi yang semakin maju memungkinkan banyak pihak untuk memperkenalkan dan mempromosikan budaya Indonesia lewat berbagai macam cara. Film adalah contoh bentuk media komunikasi massa. Indonesia memiliki keanekaragaman budaya yang dapat diangkat menjadi sebuah tema. Adapun film yang menonjolkan budaya Indonesia, khususnya budaya masyarakat batak toba adalah film “Ngeri Ngeri Sedap” karya Bene Dion Rajagukguk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui representasi budaya masyarakat batak toba dalam pemaknaan denotasi, konotasi dan mitos serta mengetahui Budaya Batak berdasarkan semiotika Roland Barthes. Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kualitatif deskriptif dengan mengklasifikasi adegan film berdasarkan tujuh unsur budaya universal yang dikemukakan oleh Koenjaraningrat (1979) dan metode analisis semiotika Roland Barthes. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa terdapat tujuh representasi budaya batak toba dari tujuh unsur budaya universal di dalam film “Ngeri-Ngeri Sedap” antara lain: bahasa, sistem kemasyarakatan (martutur), sistem kesenian (gondang sabangunan), sistem peralatan hidup dan teknologi (ulos dan rumah bolon), sistem religi dan upacara keagamaan (upacara adat sulang-sulang pahompu, mangulosi) serta sistem mata pencaharian hidup (bertani), dengan mengacu pada hasil penelitian, maka tergambarkan tayangan-tayangan dalam film Ngeri-Ngeri Sedap sesuai dengan peta semiotika Roland Barthes dan juga tujuh unsur budaya universal. The development of technology allows many parties to promote Indonesian culture. Movies are an example of mass communication media. Indonesia has a diversity of cultures, especially culture of the Batak Toba community is "Ngeri Ngeri Sedap" movie. This research to find out the representation of Batak Toba culture in the meaning of denotation, connotation and myth. This research uses a descriptive qualitative, Roland Barthes semiotic and seven universal cultural elements by Koenjaraningrat. The results of the research in the movie "Ngeri-Ngeri Sedap" : Language, Community System (martutur), Arts system (gondang), Living equipment technology system (ulos, rumah bolon), Religious system and ceremonies (sulang-sulang pahompu, mangulosi), Livelihood system (farming). By referring to the results of the research, the impressions in Ngeri-Ngeri Sedap are described according to Roland Barthes semiotic map and also the seven elements of universal culture.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.relation.ispartofseriesNPM;198530023-
dc.subjectFilmen_US
dc.subjectSemiotika Roland Barthesen_US
dc.subjectTujuh Unsur Budaya Universalen_US
dc.subjectRepresentasien_US
dc.subjectBudaya Masyarakat Batak Tobaen_US
dc.subjectFilm Ngeri-Ngeri Sedapen_US
dc.titleRepresentasi Budaya Batak Toba Dalam Film Ngeri Ngeri Sedap Karya Bene Dion Rajagukguk ( Analisis Semiotika Roland Barthes )en_US
dc.title.alternativeRepresentation of Toba Batak Culture in the Film Ngeri Ngeri Sedap by Bene Dion Rajagukguk (Semiotic Analysis of Roland Barthes)en_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:SP - Communication Science

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
198530023 - Widya Pratiwi - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV1.14 MBAdobe PDFView/Open Request a copy
198530023 - Widya Pratiwi - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography3.29 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.