Akibat Hukum Wanprestasi dalam Kontrak Kerja Pemain Sepak Bola dengan Klub PSMS Medan

Abstract

Kontrak kerjasama antara klub sepak bola dan pemain secara ketat didasarkan pada kontrak antara klub dan pemain , masih banyak penyimpangan dalam dunia sepak bola dan terkadang masih kurangnya jaminan hukum untuk para pemain sepak bola. Dalam penelitian ini dirumuskan masalah perlindungan hukum terhadap pesepakbola yang terlambat menerima gaji, Kontrak mana yang dapat melindungi pesepakbola dan apa konsekuensi hukum dari kurangnya pekerjaan pesepakbola profesional dan Klub PSMS Medan Penelitian ini merupakan studi kepustakaan, penelitian lapangan langsung yang dilakukan secara oleh penelitian di Mess Club PSMS Jalan Candi Borobudur melalui wawancara. Hasil penelitian jenis kontrak pokok kontraknya ditentukan secara rinci dalam waktu, dimana perolehan keuntungannya berbatas waktu dan yang bersifat sepak bola. pemain, yang dimiliki klub, dapat memberikan perlindungan hukum. Di Indonesia, keterlambatan pembayaran upah:Gaji diatur oleh Pasal 95, Ayat 2 Peraturan Gaji Pemerintah No. 78 Tahun 2015 yang merupakan bagian dari Undang- Undang ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 Klub harus menguntungkan antara para pihak untuk memastikan bahwa pemain dan pelatih memiliki kepastian hukum.Kontrak kerja harus diselesaikan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. Agar pemain mendapatkan haknya dan untuk mencegah penyimpangan dalam perkembangan sepakbola Indonesia Cooperation contracts between football clubs and players are strictly based on contracts between clubs and players, there are still many irregularities in the world of football and sometimes there is still a lack of legal guarantees for soccer players. This study formulated the problem of legal protection for footballers who received their salary late, which contracts can protect footballers and what are the legal consequences of the lack of work of professional footballers and the Medan PSMS Club This research is a literature study, direct field research conducted by researchers at the Mess Club PSMS Jalan Candi Borobudur through interviews. The results of research on the type of contract the main contract is determined in detail in time, where the profit gain is limited in time and which is football in nature. players, who are owned by the club, can provide legal protection. In Indonesia, late payment of wages: Salary is regulated by Article 95, Paragraph 2 of Government Salary Regulation No. 78 of 2015 which is part of the Labor Law No. 13 of 2003 Clubs must be mutually beneficial between the parties to ensure that players and coaches have legal certainty. Employment contracts must be concluded in accordance with the Labor Law no. 13 of 2003. In order for players to get their rights and to prevent irregularities in the development of Indonesian football.