Pemanfaatan Kulit Pisang dengan Menggunakan Metode Value Engineering pada Industri Makanan Pisang Pasir Wais

Abstract

Pisang Pasir Wais merupakan pelopor pisang pasir di Medan. Pisang Pasir Wais merupakan industri makanan yang memproduksi pisang pasir dan bomboloni. Hanya saja Pisang Pasir Wais kurang dalam hal pemanfaatan limbah kulit pisang sehingga limbah kulit pisang disana hanya dibuang begitu saja. Tentu hal itu dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Tujuan penelitian ini dibuat untuk memanfaatkan limbah kulit pisang dengan menggunakan metode Value Engineering agar menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis dan juga untuk mengetahui biaya pembuatan dari selai kulit pisang. Pembuatan selai dari limbah kulit pisang di Pisang Pasir Wais akan menghasilkan sebuah produk selai yang nantinya akan menjadi alternatif solusi limbah kulit pisang bagi Pisang Pasir Wais. Adapun sampel pada penelitian ini adalah owner dan limbah kulit pisang Pisang Pasir Wais itu sendiri. Hasil penelitian ini pada awalnya alternatif III karena alternatif yang dipilih dengan biaya paling terendah itu dengan biaya pembuatan Rp500. Tetapi dengan beberapa pertimbangan dari biayh,a pembuatan dan rasa yang dihasilkan pada alternatif III yang membuat alternatif III tidak direkomendasikan, sehingga terpilihlah alternatif II sebagai solusi dan rekomendasi terbaik untuk Pisang Pasir Wais dengan biaya pembuatan Rp800 yang hanya saja memiliki selisih biaya pembuatan Rp300 dengan alternatif III. Dengan mengimplementasikan alternatif II maka limbah kulit pisang pada Pisang Pasir Wais akan berkurang. Tidak hanya limbah kulit pisang berkurang, tetapi dengan pemanfaatan limbah kulit pisang tersebut dapat menghasilkan suatu produk selai yang memiliki nilai ekonomis. Pisang Pasir Wais is the pioneer of banana sand in Medan. Banana Pasir Wais is a food industry that produces banana sand and bomboloni. It's just that Pisang Pasir Wais is lacking in terms of utilizing banana peel waste, so the banana peel waste there is just thrown away. Of course this can cause environmental pollution. The aim of this research was to utilize banana peel waste using the Value Engineering method to make it into something of economic value and also to determine the cost of making banana peel jam. Making jam from banana peel waste in Pisang Pasir Wais will produce a jam product which will later become an alternative solution for banana peel waste for Pisang Pasir Wais. The samples in this research were the owner and the banana peel waste from Pisang Pasir Wais itself. The results of this research were initially alternative III because the alternative chosen with the lowest cost was IDR 500. However, with several considerations regarding the manufacturing costs and taste produced in alternative III, alternative III is not recommended, so alternative II was chosen as the best solution and recommendation for Banana Pasir Wais with a manufacturing cost of IDR 800, which only has a difference in manufacturing costs of IDR 300 with the alternative. III. By implementing alternative II, banana peel waste from Pisang Pasir Wais will be reduced. Not only is banana peel waste reduced, but by utilizing banana peel waste it can produce a jam product that has economic value.