Analisis Perhitungan Kehilangan Gaya Prategang pada Balok Gelagar Jembatan Parit Sulang Saling

Abstract

Pelebaran jembatan pada jembatan Jalan Bilal Ujung Kec. Medan Timur dilakukan guna mengatasi kemacetan yang akan terjadi pada daerah tersebut. Dilakukannya pelebaran dengan menggunakan sistem balok prategang sebagai balok tambahan jembatan. Penelitian ini menggunakan balok beton prategang dengan profil I girder pasca tarik dengan mutu beton 70 Mpa dengan tinggi 1,6 meter dan panjang bentang 21,6 meter. Kabel baja prategang yang digunakan adalah Uncoated stress relieve seven wires strand ASTM A 416 Grade 270 Low Relaxation or JIS G 3536 diameter 12,7 mm. Tahap-tahap perencanaan pada penelitian ini meliputi analisis penampang girder, pembebanan dengan menggunakan SNI 1725-2016 sebagai acuan, perhitungan gaya prategang, kehilangan gaya prategang, dan lendutan pada balok. Setelah semua kehilangan gaya prategang diperhitungkan didapat total kehilangan gaya prategang sebesar 10,60%. Untuk mengetahui batas maksimal persentase dari kehilangan gaya prategang menggunakan perhitungan dari buku Desain Struktur Beton Prategang oleh T. Y. Lin & H. Burns dengan rumus yaitu Pe/Ac dan didapat nilai sebesar 1,75 MPa. Dimana batas persentase 1,75 MPa sebesar 15%, sehingga 10,60% lebih kecil dari 15% dapat dikatakan aman. Kemudian dilakukan juga analisis lendutan dengan lendutan maksimum yang terjadi sebesar 0,0119 m dengan lendutan ijin sebesar 0,0722 m. Apabila dibandingkan, maka lendutan yang terjadi masih didalam lingkup lendutan izin. The widening of the bridge on Jalan Bilal Ujung bridge, East Medan Sub-District was carried out to overcome the congestion that would occur in the area. The widening was carried out by using a pre-stressed beam system as an additional bridge beam. This research uses prestressed concrete beams with post-tensile girder I profiles with a concrete quality of 70 Mpa with a height of 1.6 meters and a span length of 21.6 meters. The prestressed steel cable used is Uncoated stress relieve seven wires strand ASTM A 416 Grade 270 Low Relaxation or JIS G 3536 diameter 12.7 mm. The planning stages in this study include girder cross-section analysis, loading using SNI 1725-2016 as a reference, calculation of prestress force, loss of prestress force, and deflection of the beam. After all prestress force losses are calculated, the total loss of prestress force is 10.60%. To find out the maximum percentage limit of prestress force loss using calculations from the book Design of Prestressed Concrete Structures by T. Y. Lin & H. Burns with the formula Pe / Ac and obtained a value of 1.75 MPa. Where the percentage limit of 1.75 MPa is 15%, so 10.60% less than 15% can be said to be safe. Then a deflection analysis was also carried out with a maximum deflection that occurred of 0.01187 m with an allowable deflection of 0.07217 m. When compared, the deflection that occurs is still within the scope of the allowable deflection.