Analisis Penerapan PSAK Nomor 23 dalam Pengakuan Pendapatan pada CV. Garuda Jaya Motor

Abstract

Dalam penyusunan skripsi ini peoulis melalrukao riset pada CV. GARUDA JA YA MOTOR yang beralamat di Jl. Jamin Ointing No. 42 AB Medan. CV. Garuda Jaya Motor yang bergerak dibldang perdagangan kendaraan sepeda motor. CV. Garuda Jaya Motor merupalcan dealer dalam mem.asarkan sepeda motor merle Honda. Maksud dan tujuan dilakukanya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengakuan pendapatan yang diterapkan oleh CV. Garuda Jaya Motor apakah telah sesuai dengan pemyataan yang dipaparkan dalam PSAK No. 23. Metode yang pcnulis gunakan dalam melalcukan penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian deskriptif, yaitu salah satu bentuk. Penelitian deskriptif analisis yang bertujuan untuk menggambarlc.an segala sesuatu yang sedang berlangsung pada saat penelitian dilak.sanakan. Metode ini digunakan untuk mengukur gejala-gejala yang ada tanpa menyelidilci mengapa gejala-gejala itu ada, dengan eara membandingkan kondisi yang ada didalam objek penelitian dengan kritreria yang telah ditentukan. Menurut PSAK No. 23 pengakuan peodapatan diakui dengan metode accrual basis dimana pendapatan diakui pada saat periode teljadinya transaksi pendapatan, pcngaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat kejadian, pendapatan dari penjualan dialrui penuh tanpa memperhatikan apakah pembayaran sudah diakui seluruhnya atau masih sebagian, asalkan sudah memberi uang muka. CV. Garuda Jaya Motor masih menggtmakan metode berbasis kas (cash basis). Dimana dalam dasar kas itu jika pendapatan dan beban diakui berdasadcan penerimaan dan pengeluaran kas. lni berarti, pendapatan dati penjualan barang hanya dapat diperhitungkan pada saat tagihan langganan diterima. Namun pada akhir periode, CV. Garuda Jaya Motor meogakui transaksi penjualanoya Walaupun pada saat itu uang belum diterima. Hal ini memperlihatkan dalam mengakui pendapataonya meoggunakan metode accrual basis. Setelah dianalisis dapat dilihat CV. Garuda Jaya Motor dalam hal pengeluaran pendapatannya pada dasamya sudah menerapkan PSAK Nomor 23, namun karena keterbatasan sumber daya manusianya, sebingga dalam metode pengakuan pendapatannya masih belum lwnsisten dimana perusahaan lebih dominanmenggunakan cash basis, tetapi juga menggunakan accrual basis dalam pengakuan pendapatan pada akhir periode. Hal ini memperlihatkan bahwa CV. Garuda Jaya Motor sudah menerapkan pengakuan pendapatan yang telah dipaparkan dalam PSAK Nomor 23, namun belum sepenuhnya menerapkan.