Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Resiliensi pada Penyandang Tunadaksa di Panti Sosial Bina Daksa "Bahagia" Sumut

Abstract

Kecacatan akibat kecelakaan atau musibah merupakan suatu hal yang sulit diterima oleh mereka yang mengalaminya, sehingga tidak mengherankan jika penyandangnya memperlihatkan gejolak emosi terhadap kecacatan yang dlalaminya dan cenderung tidak dapat menerima keadaan dirinya. Walau begitu, keadaan cacat tidak dengan sendirinya berarti juga keadaan tidak bahagia. Ada juga yang bangkit dan dapat menerima dirinya dan dapat menjalankan kehidupan dengan baik. Resiliensi adalah iuyu p"gu, yang dimiiki manusia untuk menghadapi trauma kehidupan. Resiliensi membantu manusia untut bangkit dari situasi terpuruk. Resiliensi adalah kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menghadapi kondisi yang tidak menyenangkan, probes tetap berjuang untuk bangkit kembali dari tekanan hidup, serta belajar dan mencari elemen poritif dari lingkungannya meskipun didapatkan melalui resiko-resiko yang berat Namudemikian dibutuhkan dukungan sosial agar individu mampu mengaplikasikan resiliensi dalam kehidupan kesehariannya. Dengan adanya dukungan yang didapatkan oleh individu, maka individu alan dapat bangkit dan memotivasi penderita menjadi lebih baik, karena individu yang memiliki dukungan sosial yang tinggi cenderung lebih menghayati pengalaman hidupnya yang positif, memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan lebih memandang kehidupannya secara optimis dibandingkan dengan individu yang memiliki dukungan sosial yang rendah. Penelitian ini berfujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara dukungan sosial dengan resiliensi pada penyandang tunadaksa, penelitian menggunakan metode Kuantitatif dalam prosedur model korelasional dengan melihat hubungan antara dukungan sosial dengan resiliensi pada penyandang tunadaksa. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial terhadap resiliensi pada penyandang tunadaksa jika dukungan sosial dengan resiliensi positif , maka semakin tinggi resiliensi. sebaliknya, jika dukungan sosial dengan resiliensi negatif, maka semakin rendah resiliensi