Pemanfaatan Limbah Karbit sebagai Subtitusi Material Semen terhadap Kuat Tekan Beton

Abstract

Penelitian ini merupakan pemanfaatan limbah karbit sebagai material pengganti semen dalam pembuatan beton bermutu f c 14,5 Mpa atau yang biasa disebut dengan K-175. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan nilai kuat tekan beton pada umur 7 dan 28 bari dengan membandingkan penambahan )jmbah karbit dengan variasi 3%, 6%, dan 9% dengan beton normal, dan untuk, semen dengan limbah karbit pada persentase tertentu. Penelitian ini menggunakan cetakan silinder dengan ukuran 15 x 30 cm, dimana tinggi dari cetakan tersebut yaitu 30 cm dan diameter 15 cm. pengujian dilakukan ketika beton mencapai umur yang telah ditentukan yaitu umur 7 dan 28 hari. Pengujian yang dilakukan adalah uji kuat tekan beton dengan menggunakan Compression Testing Machine di laboratorium Teknik Universitas Katolik Shanto Thomas medan. Daii hasil penelitian ini didapat nilai kuat tekan beton maksimal limbah karbit berada pada persentase 3%, Lebih dai·i itu kuat tekan beton akan mengalarni penurunan. Kemungkinan hal tersebut dapat terjadi karenan sifat balus dari funbah karbit tidak dapat menyerupai sifat halus daii semen, bahkan butiran limbah karbit juga dapat menyebabkan rongga pada beton, rongga pada beton dapat mempengaruhi nilai kuat tekan dari beton itu sendiri. Limbab karbit yang terlalu banyak juga dapat mengalami segregasi yang dapat menyebabkan keretakan di banyak sisi Ketika pengujian dilakukan. This research is about the use of carbide waste as a replacement material for cement in making fc 14.5 Mpa quality concrete or what is usually called K-1 75. The aim of this research is to obtain the compressive strength value of concrete at the age of 7 and 28 days by comparing the addition of carbide waste with variations of 3%, 6% and 9% with normal concrete, and to find out how much percentage of carbide waste can replace cement. This research was carried out by replacing cement with carbide waste at a certain percentage. This research uses a cylindrical mold measuring 15 x 30 cm, where the height of the mold is 30 cm and the diameter is 15 cm. Testing is carried out when the concrete reaches a predetermined age, namely 7 and 28 days. The test carried out was a concrete compressive strength test using a Compression Testing Machine at the Shanta Thomas Catholic University Engineering laboratory in Medan. From the results of this research, it was found that the maximum compressive strength value for carbide waste concrete was at a percentage of 3%. More than that, the compressive strength of the concrete would decrease. It is possible that this could happen because the fine properties of carbide waste cannot resemble the fine properties of cement, even carbide waste granules can also cause voids in the concrete, voids in the concrete can affect the compressive strength value of the concrete itself. Too much carbide waste can also experience segregation which can cause cracks on many sides when testing is carried out.