Pengawasan Intern-Aktiva Tetap pada PT. Bina Pemuda Medan

Abstract

Pengawasan Aktiva Tetap merupakan suatu unsur yang sangat penting didalam suatu perusahaan, sehingga perlu suatu pengawasan terhadap Aktiva tetapnya yang bertujuan untuk mengamankan aktiva tetap baik dari penyelewengan secara fisik maupun dengan kecurangan administrasi. Didalam suatu perusahaan , pimpinan mempunyai tanggung jawab yang besar dan berat atas keberhasilan perusahaan yang dipimpinnya, oleh sebab itu pentingnya pengamanan aktiva tetapnya. Hal ini mendorong perlunya dibuat suatu sistem pengawasan yang memadai. Sistem pengawasan intern yang memenuhi unsurunsur pen,gawasan intern yang berguna bagi perusahaan untuk memperkecil kemungkinan adanya penyimpangan dan keefisienan penggunaan aktiva tetap sehingga dapat memperkecil biaya yang dikeluarkan. PT. Bina Pemuda Medan merupakan salah satu perusahaan besar di kota Medan yang telah membuat struktur pengawasan internal terhadap Aktiva Tetapnya. Perusahaan ini berpusat di kota Medan dan dan mempunyai kegiatan usaha diluar kota Medan seperti Lampung dan Jakarta. Bedasarkan penelitian pendahuluan yang penulis lakukan pada PT. Bina Pemuda Medan, diungkapkan masalah yang dihadapi yaitu :Pengawasan Intern yang telah dilaksanakan belum mengamankan aktiva perusahaan dan menambah efisiensi kerja. Setelah menganalisa dan mengevaluasi teori dan praktek yang sebenarnya terjadi pada pada PT. Bina Pemuda Medan, maka struktur pengawasan intern aktiva tetap pada perusahaan ini masih kurang efektif. Adapun kekurangan-kekurangan tersebut antara lain sebagai berikut: 1. Perusahaan menetapkan harga perolehan aktiva tetap tidak memasukkan biaya pengankutan sebagai penambah harga perolehan aktiva tetap. 2. Perusahaan dalam mencatat nilai aktiva tetap dalam laporan keuangan belum memenuhi standar akuntansi keuangan. 3. Pembagian kerja pada struktur organisasi belum menunjuk pembagian kerja yang cukup jelas seperti pada Bagian Others. Dalam hal ini penulis juga masih melihat beberapa kebaikan dalam struktur pengawasan intern aktiva tetap pada perusahaan. 1. Pengawasan terhadap aktiva tetap dipercayakan pada masing-masing departemen, disamping itu juga dibuat suatu departemen khusus menangani masalah perawatan aktiva tetap yang mempunyai arti penting bagi jalannya operasi perusahaan. 2. Disamping pengawasan phisik yang sudah dilakukan dengan baik begitu juga dengafl pengwasan administrasi berjalan dengan cukup baik yaitu adanya : Tabel umur aktiva tetap, kartu aktiva tetap. Sebagai uraian penutup dalam mengakhiri tulisan ini, penulis menyampaikan saran yaitu: Dalam hal sistem penetapkan harga perolehan aktiva tetap sebaiknya biaya pengangkutan sebaiknya menjadi penambah dari pada harga perolehan aktiva tetap. Supervision of Fixed Assets is a very important element within a company, so there is a need for supervision of assets fixed assets which aim to secure good fixed assets from physical fraud or administrative fraud. In the In a company, the leadership has a big and heavy responsibility for the success of the company he leads, therefore it is important safeguarding its fixed assets. This encourages the need to create a system adequate supervision. An internal monitoring system that meets the elements internal supervision that is useful for companies to reduce the possibility of deviations and the efficient use of fixed assets so as to reduce the costs incurred. PT. Bina Pemuda Medan is one of the large companies in the city Medan has created an internal monitoring structure for assets Still. This company is based in the city of Medan and has activities businesses outside the city of Medan such as Lampung and Jakarta. Based on preliminary research the author conducted at PT. Build Medan Youth, stated that the problems they faced were: Internal Supervision that have been implemented have not secured the company's assets and increase work efficiency. After analyzing and evaluating theory and practice actually happened at PT. Bina Pemuda Medan, then the structure Internal supervision of fixed assets at this company is still less effective. These shortcomings include the following: 1. The company determines the cost of fixed assets excluding transportation costs as an addition to the acquisition price of fixed assets. 2. Companies record the value of fixed assets in financial reports not yet meet financial accounting standards. 3. The division of labor in the organizational structure does not yet indicate division of labor which is quite clear as in the Others Section. In this case the author also still sees some goodness in it internal supervision structure of fixed assets in the company. 1. Supervision of fixed assets is entrusted to each individual department, besides that a special department was also created to handle fixed asset maintenance issues that have an important meaning for its running company operations. 2. Apart from physical supervision which has been carried out well, the same is true with administrative supervision running quite well, namely: Fixed asset aging table, fixed asset card. As a closing description in ending this article, the author convey suggestions namely: In terms of the system for determining the cost of fixed assets, it is best Transportation costs should be in addition to the acquisition price fixed assets.