Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/23164
Title: Pengaruh Sistem Pengendalian Intern (SPI) terhadap Penentuan Opini pada Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintahan pada Provinsi Sumatera Utara
Other Titles: The Influence of the Internal Control System (SPI) on Determining Opinions in the Audit of Government Financial Reports in North Sumatra Province
Authors: Krisdiansyah, Farizky
metadata.dc.contributor.advisor: Rasdianto
Ibrahim, Marzuki
Keywords: sistem pengendalian intern (spi);penentuan opini;pemeriksaan laporan keuangan pemerintahan;internal control system (spi);determining opinion;examination of government financial reports
Issue Date: 2012
Publisher: Universitas Medan Area
Series/Report no.: NPM;098330052
Abstract: Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dan diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan umum bahwa hipotesis diterima dimana unsur sistem pengendalian intern berupa "Lingkungan Pengendalian" memiliki pengaruh terhadap opini yang dihasilkan oleh auditor dalam melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan pemerintah daerah. Selain itu, terdapat kesimpulan khusus yang dapat diambil dari penelitian ini, yaitu: 1. Undang-undang di bidang keuangan negara membawa implikasi diperlukannya sistem pengelolaan keuangan negara yang lebih akuntabel dan transparan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan oleh auditor yang independen, dalam hal ini auditor BPK. BPK melakukan pemeriksaan keuangan untuk menilai kewajaran laporan keuangan yang dihasilkan oleh entitas pemerintah daerah yang pada akhimya menghasilkan sebuah opini atas laporan keuangan yang terdiri dari wajar tanpa pengecualian, wajar dengan pengecualian, tidak wajar, dan tidak memberikan pendapat. Dalam melakukan pemeriksaan terhadap laporan pemeriksaan, auditor BPK menjalani tiga tahap pemeriksaan yang terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan pemeriksaan. 2. Sistem pengendalian intern merupakan suatu alat bagi entitas pelaporan, dalam hat ini pemerintah daerah, dalam menyusun laporan ketiangannya dengan tujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai kepada pengguna laporan keuangan tentang keandalan pelaporan keuangan, efektivitas dan efisiensi operasi, dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Sementara itu, sistem pengendalian intern juga penting bagi auditor dalam melaksanakan pemeriksaan dan menentukan opini. 3. Untuk menentukan opini atas laporan keuangan pemerintah daerah, terdapat empat kategori yang dijadikan pertimbangan, yaitu kesesuaian dengan standar akuntansi pemerintahan, kecukupan pengungkapan (adequate disclosures), kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan, dan efektivitas sistem pengendalian intern. 4. Berdasarkan hipotesis yang disusun, semakin memadai sebuah sistem pengendalian intern entitas, maka semakin baik pula opini yang diberikan oleh auditor dalam sebuah pemeriksaan. Hal ini tercennin dalam analisis annova clan analisis model summary, dimana pada analisis annova, memiliki Sig 0,000 atau siginifikan (nyata) dalam mempengaruhi variabel Y, serta dalam anatisis model summary, R2 mencapai nilai 63,50% atau signifikan secara statistik. 5. Berdasarkan analisis coefficienJs, diketahui bahwa unsur lingkungan pengendalian dan kegiatan pengendalian mempunyai peranan yang signifikan dalarn menentukan opini atas laporan keuangan. Adapun penilaian risiko, infonnasi dan komunikasi, serta pemantauan merupakan unsur SPI yang tidak signifikan dalam menentukan opini. Unsur penilaian risiko bemilai negatif yang berarti semakin tinggi risiko maka semakin buruk pula opini yang diberikan oleh auditor. Sedangkan, untuk unsur informasi dan komunikasi serta pemantauan dianggap tidak signifikan karena unsur tersebut masih bersifat umum dan kurang spesifik untuk diterapkan pada pemerintah daerah dan perlu diperbaiki secara sistemik. 6. Adapun unsur SPI yang paling signifikan mempengaruhi opini LKPD adalah lingkungan pengendalian. Pengendalian intern tidak mungkin efektif melalui keempat komponen (penilaian risiko, kegiatan pengendalian, infonnasi dan komunikasi, serta pemantauan), tanpa lingkungan pengendalian yang efektif. Lingkungan pengendalian merupakan fondasi bangunan sistem pengendalian intern. 7. Hasil opini pemerintah daerah yang masih memprihatinkan dapat mencerminkan bahwa pengendalian intern yang diimplementasikan entitas masih sangat lemah. Hal ini terjadi karena kurangnya sumber daya manusia baik dari segi kuantitas maupun kualitas yang tersedia pada lingkungan pemerintah daerah, adanya keterbatasan penggunaan teknologi, adanya budaya etika yang tidak mendukung modemisasi, SOP yang ada belum sepenuhnya dilaksanakan, kurangnya pengawasan intern pemerintah, terbatasnya waktu penyelesaian laporan, dan praktik korupsi yang masih mendarah daging. Unsur-unsur SPI yang masih belum memadai dalam entitas pemerintah daerah adalah lingkungan pengendalian dan kegiatan pengendalian. Hal ini disebabkan lingkungan pengendalian dan kegiatan pengendalian berdasarkan tabel analisis coefficients mempunyai pengaruh signifikan terhadap opini, sementara yang lainnya tidak. 8. Sistem pengendalian intern pemerintah yang diimplementasikan secara memadai oleh entitas akan berbanding terbalik dengan jumlah kasus penyimpangan sistem pengendalian intern yang terjadi pada suatu entitas pelaporan, sehingga dapat diketahui bahwa SPI akan berbanding lurus dengan opini atas laporan keuangan. 9. Kerangka pengendalian intern berdasarkan COSO tidak hanya mempertimbangkan penilaian atas pengendalian keras (hard controls) seperti pemisahan tugas, pengawasan aset, sistem pencatatan, dan pemantauan kegiatan, tetapi juga mempertimbangkan pengendalian lunak (soft controls) seperti integritas dan nilai etis, komitmen terhadap kompetensi, serta :filosofi dan gaya operasi manajemen. Sistem COSO tersebut hams diadaptasikan dengan lingkungan pemerintahan di Indonesia yang sudah terbentuk. Hal inilah yang menjadi penghambat sistem ini diterapkan pada berbagai lapisan pemerintahan. Adanya penolakan dari sejumlah pejabat di lingkungan pemerintahan, petunjuk pelaksanaan/teknis yang belum ditetapkan, keterbatasan teknologi di daerah, hingga keterbatasan dana menjadi suatu halangan yang harus segera dipecahkan solusinya. Conclusion Based on research that has been carried out and described in the chapters previously, a general conclusion can be drawn that the hypothesis is accepted where the elements of the internal control system are in the form of a "Control Environment" has an influence on the opinion produced by the auditor in carrying out examination of local government financial reports. In addition, there are specific conclusions that can be drawn from the research this, namely: 1. Laws in the field of state finance have implications the need for a more accountable and state financial management system transparent. One of the efforts made is to do examination of the financial statements by an independent auditor, in case This is the BPK auditor. The BPK carries out financial examinations to assess fairness of financial reports produced by local government entities which ultimately results in an opinion on the financial statements consists of reasonable without exception, reasonable with exception, unreasonable, and don't give an opinion. In carrying out an inspection of audit report, BPK auditors undergo three stages of audit consists of the planning, implementation and reporting stages of the inspection. 2. The internal control system is a tool for reporting entities, in hat this is the regional government, in compiling its financial report with The aim is to provide adequate assurance to users of financial reports regarding the reliability of financial reporting, effectiveness and efficiency operations, and compliance with applicable laws and regulations. Temporary Therefore, the internal control system is also important for auditors to implement examination and determining an opinion. 3. To determine an opinion on regional government financial reports, there are four categories are taken into consideration, namely conformity to standards government accounting, adequacy of disclosures, compliance with laws and regulations, and system effectiveness internal control. 4. Based on the hypothesis prepared, the more adequate a system is the entity's internal control, the better the opinion given by the entity auditor in an examination. This is reflected in the ANOVA analysis clan summary model analysis, which in the ANOVA analysis, has a Sig of 0.000 or significant (real) in influencing variable Y, as well as in analysis model summary, R2 reaches a value of 63.50% or statistically significant. 5. Based on coefficient analysis, it is known that environmental elements control and control activities have a significant role in determining opinions on financial reports. As for risk assessment, information and communication, as well as monitoring are elements of SPI that are not significant in determining opinions. The risk assessment element has a negative value which means the higher the risk, the worse the opinion provided by the auditor. Meanwhile, for information and communication elements as well monitoring is considered insignificant because these elements are still general in nature and are not specific enough to be applied to regional governments and are necessary improved systemically. 6. The SPI elements that most significantly influence LKPD opinions are control environment. Internal control is unlikely to be effective through four components (risk assessment, control activities, information and communication, as well as monitoring), without an effective control environment. The control environment is the foundation of the control system building internal. 7. The results of local government opinion are still worrying reflects that the internal control implemented by the entity still very weak. This happens because of a lack of human resources both in terms of quantity and quality available in the environment local government, limitations in the use of technology, the existence of culture ethics that do not support modernization, existing SOPs are not yet complete implementation, lack of internal government supervision, limited time completion of reports, and corrupt practices that are still ingrained. SPI elements are still inadequate in local government entities is the control environment and control activities. This is due to control environment and control activities based on analysis tables coefficients have a significant influence on opinion, while that others don't. 8. The government's internal control system is implemented effectively adequate by an entity will be inversely proportional to the number of cases of internal control system deviation that occur in an entity reporting, so it can be seen that SPI will be directly proportional to opinion on financial statements. 9. The internal control framework based on COSO is not only consider an assessment of hard controls such as separation of duties, asset supervision, recording systems, and monitoring activities, but also consider soft controls such as integrity and ethical values, commitment to competence, and philosophy and management operating style. The COSO system must be adapted with the government environment in Indonesia that has been formed. This thing The obstacle to this system is that it is applied to various layers government. There was resistance from a number of officials in the environment government, implementation/technical instructions that have not yet been determined, limited technology in the regions, and limited funds are a problem obstacles that must be resolved immediately.
Description: 53 Halaman
URI: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/23164
Appears in Collections:SP - Accountancy

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
098330052 - Farizky Krisdiansyah - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography11.15 MBAdobe PDFView/Open
098330052 - Farizky Krisdiansyah - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV2.78 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.