Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/23248
Title: Sistem Pengendalian Intern Piutang pada PT. Cipta Niaga (Persero) Cabang Medan
Other Titles: Receivables Internal Control System at PT. Cipta Niaga (Persero) Medan Branch
Authors: Siburian, Herbin
metadata.dc.contributor.advisor: Siregar, Ricardo
Tambunan, Sari Bulan
Keywords: sistem pengendalian;control system;internal receivables
Issue Date: 22-Mar-2001
Publisher: Universitas Medan Area
Series/Report no.: NPM;968300069
Abstract: PT Cipta Niaga (Persero) Cabang Utama Medan adalah Perusahaan Umum rnilik Negara yang bergerak dibidang Export Import dan Distributor lokal Tetapi pada saat ini ruang lingkup operasi perusahaan lebih difokuskan pada kegiatan distributor saja yang beralamat dijalan Prof HM. Yamin SH No.3 Medan. Adapun judul skripsi ini adalah Sistem Pengendalian Intern Piutang. Luas penelitian dibatasi pada masalah Sistem Pengendalian Intern Piutang dagang yang diterapkan perusahaan tersebut Tuj uan penelitian adalah untuk memberikan gambaran nyata secara mendalam kepada penulis tentang bagaimana pengendalian intern piutang diterapkan di PT. Cipta Niaga (Persero) Cabang Utama Medan. Metode penelitian yang dilakukan yaitu penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Metode analisis yang dipakai yaitu metode deduktif dan metode komparatif Struktur Organisasi yang dipakai di perusahaan adalah berbentuk garis dan staff dimana pimpinan dapat mendelegasikan wewenang kepada staff menurut bidangnya masing-rnasing. Tujuan perusahaan untuk mengadakan sistem pengendalian intern piutang adalah untuk melindungi harta perusahaan terhadap kemungkinan kehilangan yang mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Untuk tercapainya ini perusahaan mengadakan pengendalian ]angsung maupun tidak langsung. Piutang jelas merupakan salah satu siklus dalam Pengendalian Modal Kerja yang layak. Perusahaan dalam melaksanakan siklus piutang dagang dengan rnenjual barang dagangan kepada pelanggan. Untuk mengawas1 agar tidak terjadi penyelewengan piutang maka PT. Cipta Niaga (Persero) Cabang Utama Medan menerapkan pengendalian piutang yang meliputi : Penggolongan piutang, Prosedur penjualan tunai, Prosedur penjualan kredit. Aktivitas pengendalian piutang dalam perusahaan dapat dijalankan dengan baik. Hal ini terlihat dari adanya prosedur otorisasi yang jelas, dilihat dari dokumen dan catatan yang memadai, pengawasan fisik atas kas dan catatannya serta pengecekannya pelaksanaan kerja yang terpisah. Kesimpulan bahwa Sistem Pengendalian Intern Piutang yang dilakukan adalah cukup baik tetapi masih ada kelemahannya yaitu: 1. Dalam Sruktur Organisasimasih terdapatnya tugas rangkap yang dipegang oleh bagian Personalia dan Umum dan juga merangkap sebagai kepala bagian Keuangan dan Akuntansi. 2. Pada Prosedur Piutang masih belurn terdapatnya bagian Kredit, seperti diketahui bahwa bagian Kredit ini yang akan mengotorisasi Penjualan Kredit. 3. Perusahaan tidak rnembukukan adanya Penghapusan Piutang sehingga sulit untuk menentukanjumlah Piutang yang benar-benar dapat ditagih. 4. Dalam pengolahan Data Akuntansi, mulai dari penulisan faktur penjualan sampai kepada pencatatannya sebagian besar dikerjakan dengan tangan dan didukung oleh mesin-mesin yang sangat sederhana. Saran dari Penulis adalah sebagai berikut : l. Dalam Struktur Organisasi Perusahaan hendaknya mengadakan pembagian tugas yangjelas antara bagian yang terkait dalam penjualan sehingga tidak ada lagi tugas rangkap. Hal m1 bertujuan untuk menghindari kemungkinan terjadinya penyelewengan khususnya pertjualan. 2. Dalam penjualan Kredit, perlu ditetapkan bagian Kredit yang berwenang memberi otorisasi Kredit kepada langganan. 3. Seharusnya perusahaan membukukan adanya Penghapusan Piutang yang benarbenar dapat ditagih. 4. Hendaknya Perusahaan rnenggunakan mesin-mesin Pembukuan yang lebih Moderen seperti kornputer yang berguna untuk mempercepat pengolahan Data Akuntansi yang dibutuhkan sekaligus rnenghindari kesalahan yang mengakibatkan pemborosan. PT Cipta Niaga (Persero) Medan Main Branch is a Public Company Belongs to a country that operates in the Export Import sector and is a local distributor, however Currently the company's scope of operations is more focused on activities distributor only whose address is Prof. HM Street. Yamin SH No. 3 Medan. The title of this thesis is Internal Accounts Receivable Control System. Wide The research is limited to the issue of the Accounts Receivable Internal Control System implemented by the company. The aim of the research is to provide a real picture in depth to the author about how to control Internal receivables are implemented at PT. Cipta Niaga (Persero) Medan Main Branch. The research methods used were library research and research field. The analytical method used is the deductive method and method comparative The organizational structure used in the company is in the form of a line and staff where leaders can delegate authority to staff according to their respective fields. The company's goal is to establish an internal control system for receivables is to protect company assets against possible losses that result in losses for the company. To achieve this the company exercise direct or indirect control. Receivables are clearly one of the cycles in Working Capital Control worthy. The company carries out the accounts receivable cycle by selling merchandise to customers. To monitor1 so that this does not happen misappropriation of receivables then PT. Cipta Niaga (Persero) Medan Main Branch implementing receivables control which includes: Classification of receivables, Procedures cash sales, credit sales procedures. Internal receivables control activities the company can be run well. This can be seen from the procedures clear authorization, seen from adequate documents and records, supervision physical examination of cash and records as well as checking the implementation of separate work. Conclusion that the Internal Control System for Receivables is implemented is quite good but there are still weaknesses, namely: 1. In the Organizational Structure, there are still multiple duties held by Personnel and General Affairs section and also serves as section head Finance and Accounting. 2. In the Receivables Procedure there is still no Credit section, as is known that this Credit section will authorize Credit Sales. 3. The company does not record the write-off of receivables so it is difficult to do so determine the amount of Receivables that can actually be collected. 4. In processing Accounting Data, starting from writing sales invoices to The record keeping is mostly done by hand and supported by very simple machines. The author's suggestions are as follows: l. In the Company's Organizational Structure there should be a division of tasks clarity between related parts in sales so that there are no more tasks double. Thing m1 aims to avoid the possibility of this happening fraud, especially sales. 2. When selling Credit, it is necessary to determine the Credit section that has the authority to provide it Credit authorization to subscriptions. 3. The company should record a true write-off of receivables billable. 4. Companies should use more bookkeeping machines Modern computers such as computers are useful for speeding up data processing Accounting is needed while avoiding errors that result waste.
Description: 70 Halaman
URI: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/23248
Appears in Collections:SP - Accountancy

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
Herbin Siburian - 968300069 - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography28.93 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.