Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/23429
Title: Perencanaan dan Pengawasan Aktiva Tetap Studi Kasus pada PDAM Tirtasari Binjai
Other Titles: Planning and Supervision of Fixed Assets Case Study at PDAM Tirtasari Binjai
Authors: Daulay, Rismaida
metadata.dc.contributor.advisor: Abidin, Zainal
Rosmaini
Keywords: perencanaan dan pengawasan;aktiva tetap;planning and supervision;fixed assets
Issue Date: 2001
Publisher: Universitas Medan Area
Series/Report no.: NPM;978300199
Abstract: Setiap Perusahaan dalam melakukan dan menjalankan kegiatannya sehari-hari memerlukan berbagai bentuk fasilitas untuk membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya. Fasilitas tersebut dapat berupa mesin-mesin, tanah tempat berdirinya bangunan, alat pengangkutan, alat-alat berat, perabotan, peralatan kantor, dan lain-lain. Fasilitas seperti ini biasanya disebut aktiva tetap. Aktiva tetap sebagai asset perusahaan yang bernilai tinggi dan mempunyai masa manfaat yang cukup lama harus senantiasa mendapat perhatian dari pihak manajemen agar perusahaan dapat menjalankan aktivitasnya dengan lancar sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan perusahaan dapat tercapai secara optimal. Disamping itu aktiva tetap turut menentukan besar kecilnya laba perusahaan melalui efisiensi penyusutan dan pengeluaran-pengeluaran lainnya, karena laba perusahaan adalah selisih antara hasil usaha yang di capai dengan beban-beban yang terjadi selama proses kegiatan menghasi\kan laba tersebut. Oleh karena itu penyusutan dan pengeluaran-pengeluaran yang berhubungan dengan aktiva tetap baik pengeluaran pendapatan ataupun pengeluaran modal harus dialokasikan dan diperhitungkan secara tepat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan .maka, permasalahan yang dibahas ialah; apakah penerapan perencanaan dan pengawasan terhadap aktiva tetap pada PDAM Tirtasari Binjai telah dilaksanakan secara efektif dan sesuai dengan Standar Akuntansi Indonesia yang telah ditetapkan. Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi yang telah dilakukan sebelumnya, penulis menarik kesimpulan bahwa perencanaan dan pengawasan terhadap aktiva • tetap secara umum telah diterapkan dengan baik dan efektif oleh PDAM Tirtasari Binjai, namun masih terdapat beberapa kelemahan ataupun kekurangan yang dapat mengganggu kelancarari kegiatan usaha. Adapaun kelemahan-kelemahan tersebut adalah: 1. Pengelompokkan pengeluaran sehubungan dengan aktiva tetap belum dilaksanakan dengan semestinya sehingga hal ini dapat mengganggu serta menghambat kelancaran serta efektifitas kerja dalam perusahaan. 2. Belum adanya sistem transfer aktiva tetap yang mengatur pemindahan aktiva tetap antara bagian dalam lingkungan perusahaan dan ini akan mengakibatkan pemanfaatan aktiva tetap tidak maksimal. 3. Kurang selektifnya fungsi pengawasan dipergunakan dalam mengawas1 aktiva tetap perusahaan sehingga dapat mengakibatkan adanya kendalakendala dalam pelaporan aktiva tetap perusahaan. Berdasarkan kelemahan tersebut di atas penulis mencoba untuk mangajukan beberapa saran sebagai berikut : 1. Sebaiknya dalam mengeloμipokkan pengeluaran sehubungan dengan aktiva tetap ..perusahaan harus benar-benar teliti dalam menetapkan apakah benar pengeluaran tersebut merupakan pengeluaran pendapatan atau pengeluaran modal sehingga aktifitas perusahaan dapat berjalan secara efektif. 2. Perusahaan perlu merancang suatu sistem transfer aktiva tetap yang akan mengatur pemindahan atau transfer aktiva tetap antar bagian dalam lingkungan intern perusahaan,, demi lebih efektifnya fungsi perencanaan dan pengawasan atas investasi aktiva tetap serta agar terjadi pemanfaatan aktiva tetap secara optimal. 3. Hendaknya pengawasan terhadap aktiva tetap digunakan dengan lebih selektif untuk menghindari adanya kendala-kendala dalam pelaporan aktiva tetap. Every company in carrying out and carrying out its daily activities requires various forms of facilities to assist the company in carrying out its activities achieve its goal. These facilities can be in the form of machines, land construction of buildings, transportation equipment, heavy equipment, furniture, office equipment, and others. Facilities like this are usually called fixed assets. Fixed assets are company assets that have high value and have A long useful life must always receive attention from the parties management so that the company can carry out its activities smoothly in accordance with the plans that have been set by the company can be achieved optimally. Besides that, fixed assets also determine the size of the company's profits through efficiency of depreciation and other expenses, due to company profits is the difference between the business results achieved and the expenses incurred during the process of activities generating profits. Hence the shrinkage and expenses related to fixed assets are good expenses income or capital expenditure must be allocated and calculated appropriately appropriate. Based on research conducted, the problems discussed is; whether planning and monitoring of fixed assets is implemented PDAM Tirtasari Binjai has been implemented effectively and in accordance with the Standards Indonesian accounting that has been established. Based on the results of the analysis and evaluation that have been carried out previously, The author draws the conclusion that planning and monitoring assets but in general it has been implemented well and effectively by PDAM Tirtasari Binjai, but there are still several weaknesses or deficiencies that can be achieved disrupt the smooth running of business activities. These are the weaknesses is: 1. Grouping of expenses in relation to fixed assets yet implemented properly so that this can be disruptive as well hampering the smoothness and effectiveness of work within the company. 2. There is no fixed asset transfer system that regulates the transfer of assets remain between parts in the corporate environment and this will result utilization of fixed assets is not optimal. 3. Less selective use of the supervisory function in supervising1 the company's fixed assets can result in obstacles in reporting company fixed assets. Based on the weaknesses mentioned above the author tries to put forward several suggestions as follows: 1. It is best to group expenses in relation to assets still ..companies must be really careful in determining whether it is true These expenses are income or expenditure expenses capital so that company activities can run effectively. 2. Companies need to design a fixed asset transfer system that will regulate the transfer or transfer of fixed assets between internal departments the company's internal environment, for the sake of more effective planning functions and supervision of fixed asset investment and ensuring that asset utilization occurs remain optimal. 3. Monitoring of fixed assets should be used more selectively to avoid obstacles in reporting fixed assets.
Description: 68 Halaman
URI: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/23429
Appears in Collections:SP - Accountancy

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
978300199 - Rismaida Daulay - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography5.05 MBAdobe PDFView/Open
978300199 - Rismaida Daulay - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV383.17 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.