Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/24115
Title: | Analisis Laporan Arus Kas pada PT. Dharma Naga Ltd. Cabang Utama Medan |
Other Titles: | Analysis of Cash Flow Reports at PT. Dharma Naga Ltd. Medan Main Branch |
Authors: | Chairani |
metadata.dc.contributor.advisor: | Rasdianto Lores, Linda |
Keywords: | laporan arus kas;cash flow statement |
Issue Date: | 26-Aug-2003 |
Publisher: | Universitas Medan Area |
Series/Report no.: | NPM;988300293 |
Abstract: | Laporan keuangan lazimnya mencakup neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, serta laporan perusahaan ekuitas pemegang saham. Selain itu, pengungkapan dalam catatan merupakan bagian yang terpadu dari keempat unsur laporan keuangan tersebut. Salah satu tujuan utama pelaporan keuangan adalah menilai jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus kas di masa rnendatang. Unsur-unsur laporan keuangan lain seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan laba ditahan masing-masing menyajikan dalam batas tertentu dan dengan bentuk terpisah-pisah, infonnasi mengenai arns kas dari suatu perusahaan dalam suatu periode. Sebagai contoh, neraca perbandingan mungkin menunjukkan harta baru apa yang telah diakuisisi atau dilikuidasikan. Laporan Jaba rugi memberikan informasi mengenai, jika bukan jumlah kas yang tepat, sumber daya yang disediakan oleh operasi. Laporan laba ditahan menunjukkan jumlah kas yang digunakan untuk membayar dividen. Jadi tidak satupun dari laporan tersebut yang menyajikan ikhtisar terinci dari semua arus masuk dan arus keluar kas. Untuk memenuhi tujuan tcrscbut. maka laporan arus kas menjadi sangat berguna karena ia memberikan infonnasi yang relevan mengenai penerimaan dan pembayaran kas suatu perusahaan selama suatu periode. Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan yang penulis lakukan, ditemukan masalah sebagai berikut : "Belum tercapainya pemanfaatan laporan ams kas oleh pimpinan sebagai suatu analisis pengambilan keputusan ". Setelah dilakukan penelitian dan pembahasan maka diketahui : 1. Dalam pengelolaan dan pengawasan terhadap kas yang mempakan pos penting dalam keuz.r.gannya, maka perseroan telah menyusun suatu anggaran kas (cash flows budget) untuk memperkirakan akan adanya penerimaan kas dan antisipasi kebutuhan penggunaan kas selama enam bulan ke depan. 2. Analisis laporan ams kas menunjukkan bahwa adanya defisit penenmaan pada periode 2002 merupakan penurunan bersih kas dan setara kas yang terdiri dari Rp. 35.661.000.000 untuk kas dan Rp. 50.000.000.000, untuk setara kas yang dalam hal ini adalah deposito berjangka. Hal ini lebih disebabkan oleh adanya kenaikan seluruh jumlah piutang yang mencapai lebih dari dua kali lipat dari periode sebelumnya, di samping biaya penambahan tanaman belum menghasilkan serta pembayaran hutang yangjatuh tempo. 3. Analisis sumber dan penggunaan arus kas smenunjukkan bahwa total penerimaan kas pada periode 2002 berjumlah Rp. 1.170.245.000.000, sedangkan total pengeluaran kas berjumlah Rp. 1.255.906.000.000. Sehingga terjadi defisit penerimaan sebesar Rp. 85.661.000.000 Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sumber kas yang dominan pada periode 2002 berasal dari penerimaan pinjaman bank yang mencapai 41, 18% dari seluruh penerimaan kas. Sedangkan penerimaan dari penjualan komoditi hasil perkebunan hanya menempati urutan kedua yang mencapai lebih dari 8% dari total sumber kas. Selain itu kenaikan jumlah piutang yang mencapai 15,01 % dari total pengeluaran kas menempati urutan kedua. Financial reports usually include a balance sheet, profit and loss statement, flow statement cash, as well as the company's statement of shareholder equity. In addition, disclosure in Notes are an integrated part of the four elements of financial reports. One of the main objectives of financial reporting is to assess the amount, timing, and value of financial reporting uncertainty of future cash flows. Other financial report elements such as the balance sheet, income statement, and retained earnings report each present in certain limits and in separate form, information regarding the cash flows of a company company in a period. For example, a comparative balance sheet might show what the new assets are that has been acquired or liquidated. The profit and loss report provides information regarding, if not the exact amount of cash, the resources provided by operations. The retained earnings statement shows the amount of cash used to pay dividend. So neither of these reports provides a detailed overview of all cash inflows and outflows. To fulfill the purpose of tcrscbut. then report Cash flow is very useful because it provides relevant information regarding cash receipts and payments of a company during a period. Based on the results of preliminary research conducted by the author, it was found problems as follows: "Leaders have not yet achieved the use of the cash ams report as an analysis decision-making ". After conducting research and discussion, it is known: 1. In the management and supervision of cash which is an important post In its financial planning, the company has prepared a cash budget (cash flow budget) to estimate cash receipts and anticipation cash usage needs for the next six months. 2. Analysis of the cash ams report shows that there is a revenue deficit in 2002 period represents a net decrease in cash and cash equivalents consisting of Rp. 35,661,000,000 for cash and Rp. 50,000,000,000, for cash equivalents in terms of this is a term deposit. This is more due to an increase the entire amount of receivables reached more than double that of the period previously, in addition to the costs of adding immature plants as well payment of debts that are due. 3. Analysis of sources and uses of cash flow shows that total revenues cash in the 2002 period amounted to Rp. 1,170,245,000,000, while the total cash disbursements amounted to Rp. 1,255,906,000,000. So there is a deficit receipt of Rp. 85,661,000,000 The evaluation results show that the dominant source of cash was in the 2002 period came from bank loan receipts which reached 41.18% of all cash receipts. Meanwhile, receipts from the sale of plantation commodities are only in second place, reaching more than 8% of total cash sources. Apart from that, there was an increase in the amount of receivables which reached 15.01% of total expenditure cash ranks second. |
Description: | 80 Halaman |
URI: | https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/24115 |
Appears in Collections: | SP - Accountancy |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
988300293 - Chairani - Fulltext.pdf | Cover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography | 5.15 MB | Adobe PDF | View/Open |
988300293 - Chairani - Chapter IV.pdf Restricted Access | Chapter IV | 1.58 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.