Pengaruh Reward dan Social Support Guru terhadap Resiliensi Belajar Siswa Kelas XI Di SMA Negeri 1 Kabupaten Asahan

Abstract

Resiliensi mengacu pada upaya mengatasi hambatan yang membuat peserta didik stres, hal tersebut dapat menghambat kemampuannya untuk belajar. Resiliensi memungkinkan peserta didik untuk beradaptasi dengan masalah sehingga berhasil menyelesaikan setiap persyaratan akademik. Untuk membangun keberhasilan pembelajaran pendidik harus membentuk resiliensi belajar peseta didik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh reward dan social support terhadap resiliensi belajar siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan desain ex post facto corelation study.Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Kisaran Kabupaten Asahan. Jumlah populasi sebanyak 252 siswa dan jumlah sampel sebanyak 155 siswa. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik proportional random sampling. Penelitian ini menggunakan alat ukur skala reward guru, skala social support guru dan resiliensi belajar siswa. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh positif dan signifikan reward terhadap resiliensi belajar dengan koefisien korelasi ry1, rhitung (0,457) > rtabel (0,361) dengan thitung (6,353) > ttabel (1,960). Kemudian terdapat pengaruh positif signifikan social support terhadap resiliensi belajar dengan koefisien korelasi ry2, rhitung (0,562) > rtabel (0,361) dengan thitung (8,408) > ttabel (1,960). Secara simultan terdapat pengaruh positif signifikan reward dan social support terhadap resiliensi belajar dengan koefisien korelasi ry12, rhitung (0,666) > rtabel (0,361) sebesar 44,3 % dan signifikan uji Fhitung (60,568) > Ftabel (3,90). Learning recilience refers to students' efforts to overcome obstacles that stress them out and impede their ability to learn, allowing them to adapt and successfully complete every academic requirement. Educators must develop students' learning recilience in order to create a successful learning process. This study aims to examine how rewards and social support affect students' capacity for learning. Ex post facto co-relation study design and quantitative research methodology are both used in this study. The study was carried out at the Asahan Regency's SMA Negeri 1 Kisaran. 252 students make up the total population, and 155 students were selected for the samples. Proportional random sampling was the method that was employed. The teacher reward scale, teacher social support scale, and student learning resilience are used as measuring tools in this study. The research results show a positive and significant influence of rewards on learning resilience with a correlation coefficient ry1, rcount (0.457) > rtable (0.361) with tcount (6.353) > ttable (1.960). Then there is a significant positive influence of social support on learning resilience with a correlation coefficient ry2, rcount (0.562) > rtable (0.361) with tcount (8.408) > ttable (1.960). Simultaneously there is a significant positive influence of reward and social support on learning resilience with a correlation coefficient of ry12, rcount (0.666) > rtable (0.361) of 44.3% and a significant test of Fcount (60.568) > Ftable (3.90).