Pengaruh Pengguna Diapers Terhadap Toilet Training pada Anak Batita

Abstract

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif mengenai pengaruh penggunaan diapers terhadap perkembangan anak pada masa toilet training. Pada penelitian ini hal yang ingin diteliti adalah apa alasan orang tua menerapkan penggunaan diapers pada anak, pengaruh penggunaan diapers terhadap perkembangan anak, gambaran perilaku anak pengguna diapers di masa perkembangannya, pengaruh penggunaan diapers terhadap toilet training anak. Teknik penelitian yang digunakan adalah wawancara dan observasi. Responden dalam penelitian ini adalah 2 orang anak perempuan yang berumur 2 tahun 2 bulan dan 2 tahun 9 bulan yang keduanya menggunakan diapers seharian penuh. Penelitian ini melibatkan orang tua responden, nenek, dan kakek responden sebagai informan penelitian. Penelitian ini didukung oleh teori diapers, teori toilet training, dan teori anak usia toddler. Diapers merupakan alat yang berupa popok sekali pakai berdaya serap tinggi yang terbuat dari plastik dan campuran bahan kimia untuk menampung sisa-sisa metabolisme seperti air seni dan feses. Toilet training yaitu bagaimana orang tua mengajarkan kebiasaankebiasaan buang air besar dan buang air kecil pada anak di kamar mandi. Usia toddler adalah anak antara rentang usia 1 tahun sampai 3 tahun. Hasil penelitian meyimpulkan bahwa pengaruh penggunaan diapers terhadap perkembangan anak pada masa toilet training cenderung negatif. Alasan orang tua menerapkan penggunaan diapers pada anak yaitu untuk mempermudah pekerjaan orang tua, tidak repot untuk bangun-bangun di malam hari, dan orang tua kurang memahami fungsi toilet training yang sebenamya, dan terpengaruh dengan iklan di tv. Pengaruh penggunaan diapers di masa perkembangan anak yaitu jalan kedua responden sedikit mengangkang, kulit pantat menjadi iritasi dan merah-merah. Gambaran perilaku anak pengguna diapers yaitu sulit diatur, kurang mandiri, kurang peka terhadap lingkungannya, dan pemarah. Pengaruh penggunaan diapers terhadap toilet trainingnya responden belum mengerti tempat buang air yang benar dan belum mampu memberikan isyarat apapun jika ingin buang air