Perbedaan Kohesivitas Ditinjau dari Kelas Unggulan dan Non Unggulan pada Siswa SMA Negeri 1 Kutacane

Abstract

Proses pendidikan yang baik diharapkan tidak hanya mampu menciptakan hasil didikan yang cerdas secara intelektual, namun juga memiliki kecerdasan secara sosial. Adanya pembagian kelas ke dalam kelas unggulan dan non unggulan menyebabkan tingginya iklim persaingan di dalam kelas unggulan dan menyebabkan kondisi tertentu pada kohesivitas di kelas tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui perbedaan kohesivitas pada siswa SMA Negeri 1 Kutacane yang ditinjau dari status kelas yang dibedakan atas kelas unggulan dan kelas non unggulan. Penelitian ini mengambil sampel siswa kelas XII IP A + yang berperan sebagai siswa kelas unggulan dan siswa kelas XII IP A 3 yang berperan sebagai siswa kelas non unggulan. Masing-masing kelas digunakan sampel sebanyak 40 orang, sehingga penelitian ini melibatkan 80 orang siswa. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purpossive sampling dengan kriteria sampel merupakan siswa kelas XII di SMA Negeri 1 Kutacane dan sampel berasal dari kelas XII IP A+ dan XII IP A 3. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala kohesivitas yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek kohesivitas menurut Walgito (2007) yaitu: daya tarik interpersonal, kuantitas interaksi, kualitas interaksi, tekanan sosial, dan produktivitas kelompok. Skala kohesivitas memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,925 dan untuk itu dinyatakan reliabel