Perbedaan Post Power Syndrom Ditinjau dari Jenis Kelamin di PT Telkom Medan

Abstract

Bekerja merupakan salah satu kebutuhan manusia. Sebab, dengan bekerja manusia akan dapat memenuhi kebutuhannya, Bila ditelusuri lebih jauh lagi, sebuah pekerjaan berkaitan dengan kebutuhan psikologis seseorang dan bukan hanya berkaitan dengan kebutuhan materi semata. Secara materi, seseorang dapat memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papannya dengan bekerja. Namun secara psikologis, bekerja bertujuan untuk memenuhi rasa identitas, status, ataupun fungsi sosialnya. Pada saatnya nanti, usia memaksa seseorang untuk melepaskan jabatan dan memasuki masa pensiun. Banyak orang khawatir memikirkan apa yang akan terjadi selama masa-masa mulai pensiun. Masa-masa ini menjadi masa yang tidak menentu. Pada umumnya pegawai yang hendak persiapan pensiun kesulitan dalam menyesuaikan dirinya terhadap perubahan yang terjadi pada dirinya utamanya perubahan peran dan status sosialnya sehingga terjadilah orang tersebut mengalami Post Power Syndrom. Kartono (2003) juga menyebutkan syndrome puma kuasa (post power syndrome) adalah reaksi somatisasi dalam bentuk sekumpulan symptom penyakit, luka-luka dan kerusakan fungsi-fungsi jasmaniah dan rohaniah, disebabkan karena pekerja sudah pensiun, atau sudah tidak memiliki jabatan atau kekuasaaan lagi