Analisis Limbah Kelapa Sawit Industri yang Dimanfaatkan Sebagai Pupuk Organik Cair

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi tempat pembuangan limbah IPAL di PT X maka diperlukan suatu inovasi yang memungkinkan limbah kelapa sawit industri menjadi suatu produk yang bermanfaat menjadi pupuk organik cair dengan cara menambahkan abu jongkos dan EM-4 ke dalam air limbah. Selanjutnya limbah kelapa sawit industri tersebut akan diuji secara langsung ataupun dilakukan secara fermentasi 3 hari dan fermentasi 6 hari untuk melihat apakah kadar dari limbah yang diuji ini mengandung kadar nitrogen, fosfor, dan kalium yang akan memenuhi syarat baku mutu dari pupuk organik cair yang terlampir pada Peraturan yang berlaku dari Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 261/KPTS/SR.310//M/4/2019. Karena pada umumnya pupuk harus mengandung nilai NPK di dalamnya. Dimana setiap pengujian dari air limbah tersebut hasilnya semua memenuhi syarat baku mutu pupuk organik cair. Analisis hasil uji nitrogen didapatkan nilai F hitung sebesar 238,876 dengan sig = 0,000 dimana nilai sig < 0,05 maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan antara masing-masing uji nitrogen pada per fermentasi serta uji fosfor didapatkan nilai F hitung sebesar 300,978 dengan sig 0,000, dan uji kalium didapatkan nilai F hitung sebesar 46,792 dengan sig = 0,000 maka nilai sig < 0,05 maka Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan antara masing- masing uji fosfor pada per fermentasi yang diuji.