Komunikasi Persuasif Fasilitator Desa Tangguh Bencana dalam Meningkatkan Literasi Bencana (Studi Kualitatif Deskriptif pada Masyarakat di Desa Gung Pinto, Kabupaten Karo)

Abstract

Pemerintah Kabupaten Karo membentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) sebagai solusi peningkatan literasi bencana masyarakat di wilayah Gunung Sinabung. Dari beberapa Destana yang terbentuk, Desa Gung Pinto menjadi contoh sebagai Destana terbaik. Hal ini dikarenakan keberhasilan fasilitator dalam proses pendampingan Destana. Penelitian ini bertujuan untuk melihat komunikasi persuasif yang digunakan fasilitator Destana dalam meningkatkan literasi bencana masyarakat di Desa Gung Pinto melalui pendekatan teknik komunikasi persuasif Effendy, dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Teknik analisis data dilakukan dengan model Miles dan Huberman yaitu, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian ini dilakukan menggunakan beberapa tahap seperti observasi, wawancara secara mendalam dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hal: Fasilitator menggunakan empat teknik komunikasi persuasif dalam meningkatkan literasi bencana masyarakat yakni (1) Teknik asosiasi; (2) Teknik integrasi; (3) Teknik ganjaran (pay-off technique); (4) Teknik tataan (icing). Faktor pendukung juga menjadi penentu keberhasilan fasilitator dalam proses komunikasi persuasif yang dilakukan yakni kredibilitas dan daya tarik persuader, penyusunan pesan dan pengaruh lingkungan. The Karo Regency Government established Disaster-Resilient Villages as a solution to improve disaster literacy among the community in the Mount Sinabung area. Of the several Destanas (Desa Tangguh Bencana) formed, Gung Pinto Village has become an exemplary model of the best Destana. This success is attributed to the facilitators' effectiveness in assisting the Destana process. This study aimed to explore the persuasive communication techniques used by Destana facilitators to enhance disaster literacy among the community in Gung Pinto Village, using Effendy's persuasive communication techniques, with a descriptive qualitative research method. The data analysis technique employed followed the Miles and Huberman model, which includes data reduction, data presentation, and conclusion drawing. The research was conducted through several stages such as observation, in-depth interviews, and documentation. The results of this study concluded several points: facilitators use four persuasive communication techniques to enhance disaster literacy among the community, namely (1) Association technique; (2) Integration technique; (3) Reward technique (pay-off technique); (4) Structuring technique (icing). Supporting factors also determine the success of the facilitators' persuasive communication process, including the credibility and attractiveness of the persuader, message organization, and environmental influence.