Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/26108
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorPane, Erwin-
dc.contributor.authorSimanjuntak, Aldo Sahat Mangiring-
dc.date.accessioned2024-12-23T02:49:16Z-
dc.date.available2024-12-23T02:49:16Z-
dc.date.issued2024-09-26-
dc.identifier.urihttps://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/26108-
dc.description109 Halamanen_US
dc.description.abstractPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh umur panen setelah penyerbukan dan dosis pemberian ethrel terhadap perontokan buah kelapa sawit. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial yang terdiri dari 2 faktor perlakuan. Faktor pertama yaitu umur panen setelah penyerbukan yang terdiri dari 4 taraf yaitu: P1 = 140 HSP (Hari Setelah Penyerbukan), P2 = 150 HSP (Hari Setelah Penyerbukan), P3 = 160 HSP (Hari Setelah Penyerbukan) dan P4 = 170 HSP (Hari Setelah Penyerbukan). Faktor kedua yaitu dosis pemberian ethrel yang terdiri dari 4 taraf yaitu : E0 = 0 ml (Tanpa perlakuan/kontrol), E1= 20 ml, E2= 30 ml dan E3= 40 ml. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji sidik ragam dan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa umur panen berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah buah kelapa sawit yang rontok tanpa mesin perontok, berpengaruh nyata pada waktu 15 detik dan 45 detik, tetapi berpengaruh tidak nyata pada waktu 30, dan 60 detik dan di atas 1 menit, berpengaruh nyata terhadap jumlah biji tidak berserabut, tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah jumlah biji berserabut dan jumlah biji pecah. Pengaruh dosis pemberian ethrel pada janjang buah kelapa sawit berpengaruh sangat nyata terhadap jumlah buah kelapa sawit yang rontok tanpa mesin perontok, 45 detik dan 60 detik, dan diatas 1 menit berpengaruh nyata pada waktu 30 detik, tetapi berpengaruh tidak nyata pada saat 15 detik, berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah biji berserabut, jumlah biji tidak berserabut dan jumlah biji pecah. Interaksi antara perlakuan umur panen dan dosis pemberian ethrel berpengaruh nyata terhadap jumlah buah kelapa sawit yang rontok tanpa mesin perontok, tetapi berpengaruh tidak nyata pada pada waktu 15, 30, 45, 60 detik dan di atas 1 menit, serta berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah biji berserabut, jumlah biji tidak berserabut dan jumlah biji pecah. This re earch aimed lo determine the effect of harvest age after pollination and the dose of ethrel on oil palm fruit threshing. This research was conducted using a factorial randomi=ed block design (RAK) consisting of2 treatmentfactors. The first factor is the age of harvest after pollination which consists of-I levels, namely: P 1 - 1-10 DSP (Days After Pollinatt0n), P2 ~ 150 DSP (Days After Po/Imation), P3 160 DSP (Days After Pollination) and P-1 170 DSP (Days After Pollination). The second f actor is the dose of ethrel which consists of-I levels, namely: EO 0 ml (No treatment control), El 20 ml, £ 2 30 ml and £3 -10 ml. Data analysis was carried out us mg the variance test and Duncan's test. The results of the research showed that harvest age has a very real effect on the number of oil palm fruits that f all without a threshing machine, has a real effect at 15 seconds and -15 seconds, but has no real effect ut 30 and 60 seconds and above I mmute, a significant effect on the number of non-fibrous. eeds, but had no significant effect on the number of filamentous seeds and the number of broken seeds. The effect of the dose of ethrel on oil palrn.fruit stalks had a very significant effect on the number of fr uits that fa/I without a threshing machine, -15 seconds and 60 seconds, and above I minute, a significant effect at 30 seconds, but an insignificant effect at 15 seconds. seconds, had no significant effect on the number of filamentous seeds, the number of nonfibrous seeds· and the number of broken seeds. The interaction between the harvest age treatment and the dose of ethrel had a significant effect on the number of fruit that fell without a threshing machine, but had no significant effect at 15, 30, -15, 60 seconds and above I minute, and had no significant effect on number of filamentous seeds, number of non-fibrous seeds and number of broken seeds.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUNIVERSITAS MEDAN AREAen_US
dc.relation.ispartofseriesNPM;198210040-
dc.subjectumur panenen_US
dc.subjectethrelen_US
dc.subjectperontokan buah kelapa sawiten_US
dc.subjectharvest ageen_US
dc.subjectethrelen_US
dc.subjectthreshing of oil palm fruiten_US
dc.titlePengaruh Umur Panen Setelah Penyerbukan dan Dosis Pemberian Ethrel terhadap Perontokan Buah Kelapa Sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) di PT. Socfindo SSPL Bangun Bandaren_US
dc.title.alternativeEffect of Harvest Age After Pollination and Dose of Ethrel on Palm Oil (Elaeis Guineensis Jacq.) Fruit Threshing at PT. Socfindo SSPL Bangun Bandaren_US
dc.typeSkripsi Sarjanaen_US
Appears in Collections:SP - Agricultural Technology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
198210040 - Aldo Sahat Mangiring Simanjuntak - Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography1.93 MBAdobe PDFView/Open
198210040 - Aldo Sahat Mangiring Simanjuntak - Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV295.87 kBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.