Perencanaan Penjadwalan Produksi Kursi Jepara dengan Menentukan Safety Stock untuk Memenuhi Permintaan Konsumen pada UD. Ririn’ S Jepara

Abstract

Kursi jepara adalah produk mebel dari jepara, sebuah kota di Indonesia yang terkenal dengan industri pengrajin kayu. Akibat kurangnya pengelolahan persediaan bahan baku dan penjadwalan produksi sesuai permintaan yang di harapkan, menyebabkan volume produksi bulanan tidak dapat memenuhi permintaan yang diharapkan konsumen karena belum optimalnya bahan baku yang sering kali mengalami penundaan pengiriman, ketidakpastian bahan baku oleh supplier serta kurangnya peramalan permintaan yang akan mendatang. Maka dilakukan peramalan menggunakan peramalan siklis, selanjutnya dilakukan pengendalian persediaan dengan metode Material Requirement Planning (MRP). Tujuan penelitian ini untuk membuat penjadwalan produksi kursi yang dibuat dari peramalan permintaan untuk bulan Juli sebanyak 84 unit, dengan produksi dilakukan setiap minggu. Minggu pertama dan kedua memproduksi masing-masing 21 unit, dengan pemesanan bahan baku 10 unit di minggu pertama. Pada minggu ketiga dan keempat, produksi masing-masing 21 unit, dengan pemesanan bahan baku di minggu kedua dan ketiga sebanyak 21 unit. Untuk bulan Agustus, peramalan produksi sebanyak 82 unit. Minggu pertama memproduksi 22 unit dengan pemesanan bahan baku di minggu keempat bulan Juli sebanyak 22 unit. Minggu kedua, ketiga, dan keempat masing-masing memproduksi 20 unit, dengan pemesanan bahan baku setiap minggunya sebanyak 20 unit dari minggu sebelumnya. Pada bulan September, produksi direncanakan sebanyak 80 unit. Setiap minggunya, produksi dijadwalkan 20 unit, dengan pemesanan bahan baku sebanyak 20 unit di minggu sebelumnya. Dengan menyediakan safety stock sebesar 16 unit dan dengan perhitungan lot sizing yang digunakan dengan metode lot for lot dengan jumlah total biaya bahan baku kaki kursi jepara sebesar Rp. 150.744. Jepara chairs are furniture products from Jepara, a city in Indonesia which is famous for its woodworking industry. As a result of the lack of management of raw material supplies and production scheduling according to expected demand, monthly production volumes cannot meet expected consumer demand because raw materials are not yet optimal which often experiences delivery delays, raw material uncertainty by suppliers and a lack of forecasting future demand. . So forecasting is carried out using cyclical forecasting, then inventory control is carried out using the Material Requirement Planning (MRP) method. The aim of this research is to create a chair production schedule based on demand forecasting for July of 84 units, with production carried out every week. The first and second weeks produced 21 units each, with raw materials ordered for 10 units in the first week. In the third and fourth weeks, production was 21 units each, with orders for raw materials in the second and third weeks totaling 21 units. For August, production forecast is 82 units. The first week produced 22 units with orders for raw materials in the fourth week of July totaling 22 units. The second, third and fourth weeks each produced 20 units, with orders for raw materials each week amounting to 20 units from the previous week. In September, production is planned at 80 units. Every week, production is scheduled for 20 units, with raw materials ordered for 20 units in the previous week. By providing a safety stock of 16 units and using lot sizing calculations using the lot for lot method with a total cost of raw materials for Jepara chair legs of Rp. 150,744.