Perancangan Bangunan Resort di Kawasan Air Soda Tarutung dengan Pendekatan Arsitektur Neo Vernakular

Abstract

Wisata air soda merupakan wisata yang dikenal dengan air yang berwujud seperti layaknya soda pada umumnya. Wisata air soda berada di kota Tarutung yang merupakan suatu wisata yang terkenal di daerah tersebut.isata air soda dikelola oleh masyarakat setempat.pada penelitian ini melakukan perencanaan pembangunan resort di Kawasan wisata dengan mengangkat desain yang menunjukkan ciri khas dari daerah tersebut yaitu dengan konsep arsitektur neo vernakular. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan deskriptif kualitatif yang digunakan dalam pencarian data. Hasil data yang diperoleh diolah dan dijadikan sebagai acuan dalam perancangan yaitu analisis dan konsep. Dalam perancangan peneliti merancang dengan menggunakan sketsa dibantu dengan penggunaan software autocad dan skethcup. Hasil penelitian berupa gambar desain dengan pendekatan arsitektur neo vernakular dengan mengadopsi bentuk bangunan tradisional rumah adat Batak Toba dan penggunaan material alami seperti kayu dan bambu. Perancangan ini bertujuan untuk meningkatkan tempat wisata.dan memperkenalkan Batak Toba melalui bangunan dan menjadikan Kawasan wisata yang mempunyai nilai edukasi tentang sejarah,kebudayaan,adat istiadat ke pada seluruh masyarakat baik yang di dalam negeri maupun luar negeri. Air soda tourism is a tour known for water, which looks like soda in general. Air soda tourism is in the city of Tarutung which is a famous tourist in the area. The local community manages Air Soda tourism. The construction of resort research in the tourist area by lifting the design that shows the cash characteristics of the area, namely with the concept of Neo-Vernacular architecture. This study used a qualitative descriptive approach to search for data. The results of the data obtained are processed and used as a reference in the design, namely analysis and concept. The researchers designed with sketches and were assisted by AutoCAD and SketchUp software. The research results raised Neo-Vernacular in the form of building shapes taken from traditional batak toba houses and the use of natural materials such as wood and bamboo. This design aims to assist visitors from within the country and abroad who come to tourism for temporary lodging. Tourist areas have educational value and can improve the quality of the surrounding environment and the region.