Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/2631
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorDlt, Kurma Hanna-
dc.date.accessioned2017-10-24T06:29:37Z-
dc.date.available2017-10-24T06:29:37Z-
dc.date.issued2011-11-
dc.identifier.urihttp://repository.uma.ac.id/handle/123456789/2631-
dc.description.abstractPerkawinan adalah sebuah akad atau kontrak yang mengikat dua pihak yang setara laki-laki dan yang masing-masing telah memenuhi persyaratan berdasarkan hukum yang berlaku atas kerelaan dan kesukaan untuk hidup bersama. Perkawinan merupakan sebuah proses hidup yang dijalani manusia dan menuntut adanya kedewasaan dan kesiapan diri dari pihak suami maupun istri. Memiliki pasangan yang lebih muda atau tua mungkin sudah menjadi hal yang biasa terjadi saat ini. Tak bisa dihindarkan juga banyaknya anggapan bahwa usia lebih tua atau lebih muda seorang pasangan dipicu karena hanya faktor fisik atau kedudukan semata. Apapun pertimbangannya, faktor umur memang akan berpengaruh pada kelangsungan pemikahan. Tetapi sejauh mana pengaruhnya, tergantung dari sisi mana seseorang menilai. Yang jelas, jika pertimbangan utama adalah materi (umur, fisik, harta, jabatan, keturunan), maka pertimbangan itu akan sangat rawan berubah dan menggoncang dinding kesetiaan. Jika pertimbangannya karena faktor hati (akhlaq, keimanan, kesopanan, tata krama), maka perjalanan nikah akan mencapai kelanggengan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana keharmonisan perkawinan pada pasangan beda usia. Banyak faktor yang mempengaruhi keharmonisan di dalam rumah tangga diantaranya, faktor psikologis antara lain antara suami istri mengetahui sifat kedua pasangan, faktor keluarga, faktor keuangan serta faktor seksual. Metode penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini untuk menggali informasi yang lebih dalam dan terbuka melalui teknik wawancara dan observasi yang diharapkan dapat menjawab rumusan-rumusan masalah yang ingin dikaji. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada beberapa factor yang menjadi latar belakang individu memutuskan untuk menikah dengan pasangan beda usia, diantaranya kesadaran diri sendiri. Hasil menunjukkan kesesuaian antara teori-teori yang dijabarkan sebagai pendukung panalitianen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.subjectperkawinanen_US
dc.subjectkeharmonisanen_US
dc.titleKeharmonisan Perkawinan pada Pasangan Beda Usiaen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:SP - Psychology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
078600083_File1.pdfCover348.46 kBAdobe PDFView/Open
078600083_File2.pdfAbstract198.22 kBAdobe PDFView/Open
078600083_File3.pdfIntroduction461.44 kBAdobe PDFView/Open
078600083_File4.pdfChapter I225.68 kBAdobe PDFView/Open
078600083_File8.pdfReference994.72 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.