Pengaruh Limbah Kaca dan Plastik sebagai Subtitusi Agregat Kasar terhadap Kuat Tekan Beton

Abstract

Beton merupakan bahan dari campuran antara Portland cement, agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil), air dengan tambahan adanya rongga-rongga udara. Campuran bahan-bahan pembentuk beton harus ditetapkan sedimikian rupa, sehingga menghasilkan beton basah yang mudah dikerjakan, memenuhi kekuatan tekan rencana setelah mengeras dan cukup ekonomis, Beton juga suatu bahan bangunan yang telah digunakan secara luas bahan tersebut diperoleh dengan cara mencampurkan semen, air dan agregat pada perbandingan tertentu, dimana dalam jangka waktu tertentu akan mengeras. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Metode eksperimen pada penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan beton normal f’c = 22,5Mpa sebagai kontrol dengan beton yang akan dieksperimen. Beton yang di substitusikan pada penelitian ini memiliki tiga variasi campuran yaitu 2,5%, 5%, dan 7%. Tujuan penilitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi kuat tekan beton menggunakan limbah rumah tangga yang tidak terpakai yang dimana akan menyebabkan kerusakan pada lingkungan. Hasil dari pengujian kuat tekan beton uji silinder dengan menggunakan limbah plastik dan kaca mengalami penurunan nilai kuat tekan beton dibandingkan dengan beton yang tidak menggunakan limbah plastik dan kaca pada campuran beton. Pada pengujian beton umur 14 hari didapat hasil yaitu BN sebesar 15 MPa, 2,5% sebesar 13 MPa, 5% sebesar 11 MPa, dan 7,5% sebesar 10 MPa. Dan pada pengujian beton umur 28 hari didapat hasil yaitu 0% sebesar 20 MPa, 2,5% sebesar 17 MPa, 5% sebesar 14 MPa, dan 7,5% sebesar 11 MPa. Kesimpulkan yang dapat diambil dari penelitian ini bahwa penggunaan limbah kaca dan plastik tidak dapat digunakan sebagai bahan substitusi pada campuran beton dikarenakan hasil uji kuat tekan beton mengalami penurunan. Concrete is a mixture of Portland cement, fine aggregate (sand), coarse aggregate (gravel), water with the addition of air voids. The mixture of concrete forming materials must be determined in such a way, so as to produce wet concrete that is easy to work with, meets the design compressive strength after hardening and is quite economical. Concrete is also a building material that has been widely used. This material is obtained by mixing cement, water and aggregate. at a certain ratio, where within a certain period of time it will harden. The research method used is the experimental method. The experimental method in this research was carried out by comparing normal concrete f'c = 22.5Mpa as a control with the concrete to be experimented with. The substituted concrete in this research has three mixture variations, namely 2.5%, 5%, and 7%. The aim of this research was to determine the potential compressive strength of concrete using unused household waste which would cause damage to the environment. The results of testing the compressive strength of concrete cylinder tests using plastic and glass waste showed a decrease in the compressive strength value of concrete compared to concrete that did not use plastic and glass waste in the concrete mixture. In testing concrete aged 14 days, the results obtained were BN of 15 MPa, 2.5% of 13 MPa, 5% of 11 MPa, and 7.5% of 10 MPa. And in testing concrete aged 28 days, the results were 0% at 20 MPa, 2.5% at 17 MPa, 5% at 14 MPa, and 7.5% at 11 MPa. The conclusion that can be drawn from this research is that the use of glass and plastic waste cannot be used as a substitute material in the concrete mixture because the results of the concrete compressive strength test have decreased.