Analisis Perbandingan Biaya dan Produktivitas Alat Pancang Drop Hammer dan Hydraulic Static Pile Drive dalam Pembangunan Tanki Methanol

Abstract

Pembangunan infrastruktur, seperti tangki penyimpanan dan fasilitas produksi methanol, memerlukan fondasi yang kuat untuk menopang beban struktural yang besar. Salah satu metode paling umum dalam pembangunan fondasi adalah pemasangan tiang pancang. Salah satu alat yang umum dipakai pada proyek bangunan tinggi adalah alat pancang untuk pengerjaan fondasi. Pada proyek pembangunan tanki Methanol Riau digunakan alat pancang drop hammer dan Hydraulic Static Pile Drive (HSPD). Penelitian ini membahas produktivitas dan beberapa strategi untuk mengetahui Biaya dan Produktivitas peralatan tiang pancang. Data yang digunakan diperoleh dari proyek berupa data Biaya dan waktu siklus alat pancang. Dari analisis diketahui nilai produktivitas alat pancang yang tertanam 20 titik dan drop hammer sebesar 6 dan Hydraulic Static Pile Drive (HSPD) memiliki biaya Sebesar Rp2.111.003,66 sedangkan drop hammer Rp2.003.908,46 dan selisih dari kedua alat tersebut Rp107.095,20. Dari produktivitas tersebut bisa kita simpilkan bahwa alat pancang Hydraulic Static Pile Drive (HSPD) lebih efisien dibanding alat drop hammer. Alat pancang drop hammer dipilih karena relatif murah dan Hydraulic Static Pile Drive HSPD dipilih karena metode ini menggunakan tekanan statis tanpa menimbulkan dampak negatif (kebisingan dan getaran) dan memiliki kecepatan pemancangan yang cepat. Infrastructure construction, such as storage tanks and methanol production facilities, requires strong foundations to support large structural loads. One of the most common methods of foundation construction is the installation of piles. One of the tools commonly used in high-rise building projects is a piling tool for foundation work. In the Riau Methanol tank construction project, drop hammer piling tools and Hydraulic Static Pile Drive (HSPD) were used. This research discusses productivity and several strategies to determine the cost and productivity of piling equipment. The data used was obtained from the project in the form of cost data and piling tool cycle time. From the analysis it is known that the productivity value of the piling tool which is embedded in 20 points and the drop hammer is 6 and the Hydraulic Static Pile Drive (HSPD) has a cost of IDR 2,111,003.66 while the drop hammer is IDR 2,003,908.46 and the difference between the two tools is IDR 107,095. 20. From this productivity, we can conclude that the Hydraulic Static Pile Drive (HSPD) piling tool is more efficient than the drop hammer tool. The drop hammer piling tool was chosen because it is relatively cheap and the Hydraulic Static Pile Drive HSPD was chosen because this method uses static pressure without causing negative impacts (noise and vibration) and has a fast driving speed.