Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Menjadi Pupuk Dengan Menggunakan Metode Ekonomi Sirkular Pada Umkm Pisang Goreng Tanduk

Abstract

Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga), yang lebih dikenal sebagai sampah, yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah adalah dengan memanfaatkannnya menjadi suatu produk seperti pupuk cair organic. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan ekonomi sirkular pada pemanfaatan limbah kulit pisang menjadi pupuk cair organik serta manfaat penerapan ekonomi sirkular. Masalah difokuskan pada pengolahan limbah kulit pisang menjadi pupuk. Adapun penyelesaian masalah di dalamnya dapat digunakan metode Ekonomi Sirkular dimana metode Ekonomi Sirkular merupakan sebuah konsep ekonomi yang berkelanjutan dan tujuannya adalah Pembangunan yang berkelanjutan serta meningkatkan nilai tambah suatu produk. Data yang dikumpulkan dari hasil wawancara dan observasi dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian dari penelitian ini di dapat dari eksperimen studi kelayakan, dalam satu bulan jumlah limbah yaitu 466 kg, 2913 L EM4, didapatkan pupuk cair organic sebanyak 3100 L. Dengan Tingkat efisiensi fermentasi sebesar 80 % maka 3100 L x 80% = 2.480 L pupuk cair organic. Jadi dari eksperimen tersebut dalam sebulan dapat menghasilkan pupuk cair organic sebanyak 2.480 L atau sebanyak 1653 botol dengan berat 1,5 L/ botol. Biaya produksi per unit Rp. 172.825/1653 botol adalah Rp. 104.550 dan ingin mendapatkan laba 50 %, maka harga jual per unit adalah Rp. 156.825. Waste is waste produced from a production process, both industrial and domestic (household), which is better known as waste, whose existence at a certain time and place is not desired by the environment because it has no economic value. Efforts that can be made to reduce environmental pollution due to waste are to utilize it into products such as organic liquid fertilizers.. This study aims to determine the application of circular economy to the use of banana peel waste into organic liquid fertilizer and the benefits of implementing circular economy. The problem is focused on processing banana peel waste into fertilizer. Problem solving in it can be used the Circular Economy method where the Circular Economy method is a sustainable economic concept and the goal is sustainable development and increasing the added value of a product. The data collected from the results of interviews and observations were analyzed qualitatively. The results of this study were obtained from a feasibility study experiment, in one month the amount of waste was 466 kg, 2913 L of EM4, 3100 L of organic liquid fertilizer were obtained. So from the experiment in a month, it can produce 2,480 L of organic liquid fertilizer or as many as 1653 bottles weighing 1,5 L/bottle. The production cost per unit is IDR 172,825/5 bottles is IDR 104.550 and if you want to get a profit of 50%, then the selling price per unit is IDR 156.825.