Analisis Tingkat Kerusakan Perkerasan Lentur sebagai Dasar Penentuan Perbaikan dengan Metode Pavement Condition Index pada Jalan Dolok Sanggul Siborong Borong

Abstract

Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang sangat penting dalam mendukung mobilitas manusia dan barang. Kerusakan pada perkerasan jalan lentur dapat menyebabkan menurunnya tingkat pelayanan jalan, sehingga perlu dilakukan evaluasi kondisi jalan untuk menentukan langkah perbaikan yang tepat. Studi ini mengevaluasi kondisi permukaan jalan di ruas Jalan Dolok sanggul – Siborong borong , khusunya pada segmen STA 0+000 – 1+000 yang mengalami tingkat kerusakan tertinggi berdasarkan observasi visual. Tujuan utama peneliti ini adalah mengidentifikasi jenis dan tingkat kerusakan jalan serta menentukan nilai PCI. Metode PCI dipilih karena memberikan penilaian kuantitatif terhadap kondisi jalan dengan rentang nilai dari 0 hinga 100, yang mencerminkan kondisi jalan dari sangat baik hingga sangat buruk. Hasil analisis menunjukkan nilai PCI sebesar 41,2 yang tergolong dalam kondisi poor (jelek). Ditemukan dalan penelitian ini bahwa jenis kerusakan yang paling dominan adalah pelepasan butiran dengan persentase sebesar 26,07 %. Sebagai tindak lanjut, direkomendasikan metode penanganan, seperti pelapisan ulang (overlay). Analisis desain tebal lapis tambah (overlay) menggunakan metode MDP 2017 dengan mempertimbangkan kondisi perkerasan eksisting dan data sekunder seperti nilai CBR tanah dasar. Hasil perencanaan menunjukkan kebutuhan lapisan perkerasan sebagai berikut: AC-WC (Asphalt Concrete – Wearing Course) setebal 40 mm, AC-BC (Binder Course) 60 mm, ACBase 100 mm, CTB (Cement Treated Base) 150 mm, dan LPA Kelas A (Lapis Pondasi Atas) 150 mm. Nilai indeks kondisi perkerasan (overlay) yang diperoleh tidak dapat mewakili kondisi keseluruhan ruas jalan, melainkan hanya menjadi acuan untuk segmen yang ditinjau, yaitu STA 0+000 – 1+000. Oleh karena itu, hasil analisis dan rekomendasi sebaiknya dikembangkan lebih lanjut serta dilakukan peninjauan ulang sebelum dimanfaatkan sebagai dasar dalam menentukan strategi perbaikan jalan normal. Roads are a crucial land transportation infrastructure supporting the mobility of people and goods. Damage to flexible pavement can lead to a decline in road service levels, therefore, an evaluation of road conditions is necessary to determine appropriate repair measures. This study evaluated the road surface condition on the Dolok Sanggul – Siborong Borong road section, specifically the STA 0+000 – 1+000 segment, which experienced the highest level of damage based on visual observation. The primary objective of this study was to identify the type and extent of road damage and determine the PCI (Peripheral Inspection) score. The PCI method was chosen because it provides a quantitative assessment of road conditions, with a score ranging from 0 to 100, reflecting road conditions ranging from very good to very poor. The analysis showed a PCI score of 41.2, which is classified as poor. This study found that the most dominant type of damage was grain detachment, with a percentage of 26.07%. As a follow-up, a treatment method, such as overlay, is recommended. The overlay thickness design analysis used the 2017 MDP method, taking into account existing pavement conditions and secondary data such as subgrade CBR values. The planning results indicated the following pavement layer requirements: 40 mm thick AC-WC (Asphalt Concrete – Wearing Course), 60 mm AC-BC (Binder Course), 100 mm ACBase, 150 mm CTB (Cement Treated Base), and 150 mm Class A LPA (Top Base Layer). The obtained overlay condition index values ​​do not represent the overall condition of the road section but serve only as a reference for the segment under review, namely STA 0+000 – 1+000. Therefore, the analysis results and recommendations should be further developed and reviewed before being used as a basis for determining a normal road repair strategy.