Akuntansi Pertanggung Jawaban Perusahaan Terhadap Pendapatan PT. Angkasa Pura II (Persero) Kuala Namu Deli Serdang

Abstract

Pendapatan merupakan faktor yang membentuk keuntungan karena itu, pendapatan harus diukur secara tepat sesuai dengan prinsip - prinsip pengakuan pendapatan. Pendapatan yang menjadi komponen sebanding dalam laporan laba rugi yang disajikan dalam laporan keuangan harus benar - benar mencerminkan pendapatan benar - benar diterima dan diterima oleh perusahaan dalam jangka waktu. Metode pengakuan pendapatan menjadi hal yang penting untuk diterapkan dalam rangka untuk mengukur pendapatan yang diterima oleh prinsip pengakuan pendapatan dan menetapkan bahwa pendapatan diakui pada saat disadari atau dapat direalisasi atau dihasilkan. Ketepatan dalam kegiatan perekaman pendapatan tergantung pada keakuratan klasifikasi pendapatan yang diterapkan oleh perusahaan itu sendiri. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan yang bergerak di sektor jasa penyedia sarana penerbangan, yaitu PT. Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu Deli Serdang. Dari hasil penelitian, bahwa pengakuan pendapatan metode yang diterapkan adalah metode pengakuan pendapatan pada saat penerimaan kas dan penerapannya atas dasar akrual bassis dan juga pendapatan yang diakui pada saat terjadi dan tepat karena sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh PSAK, Berdasakan latar belakang tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah melakukan riset mengenai penerapan akuntansi pertanggung jawaban dalam mencapai peningkatan pendapatan perusahaan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini juga menggunakan studi pustaka dan wawancara dengan staf bagian keuangan pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu Deli Serdang untuk memperoleh data. Metode analisis dari penelitian ini adalah dengan membandingkan penerapan akuntansi pertanggung jawaban dan pengendalian pendapatan yang diperoleh dari studi kasus. Dari hasil penelitian pada PT. Angkasa Pura II (Persero) Kualanamu Deli Serdang, perusahaan tersebut belum menerapkan akuntansi pertanggung jawaban dengan cukup baik, hal ini dapat diketahui dengan adanya beberapa syarat - syarat dan karakteristik yang belum dipenuhi. Perusahaan juga belum menjalankan pengendalian pendapatan dengan baik, hal ini dapat dilihat dari adanya analisis terhadap penyimpangan pendapatan yang belum dilakukan.