Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/3949
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.authorSilalahi, Sanggam-
dc.date.accessioned2017-11-10T07:27:30Z-
dc.date.available2017-11-10T07:27:30Z-
dc.date.issued2011-
dc.identifier.urihttp://repository.uma.ac.id/handle/123456789/3949-
dc.description.abstractPajak daerah merupakan sumber utama pembiayaan pembangunan bagi sebuah daerah yang terdiri dari pajak hotel, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan dan pajak parkir. Semakin maju suatu daerah semakin tinggi tingkat kesadaran membayar pajak dan semakin tinggi jumlah pajak yang diterima. Secara makro. pengaruh kebijakan perpajakan dapat tercermin dari beberapa indikator seperti tingkat inflasi dan nilai kurs. Tingkat inflasi dan nilai kurs akan membawa dampak berpengaruh terhadap penerimaan pajak. Berkurangnya penerimaan Pajak Daerah akan terjadi apabila inflasi melambung tinggi dan juga nilai kurs yang tinggi. Inflasi yang melambung tinggi akan mengakibatkan pengeluaran konsumen masyarakat meningkat dari sebelumnya. Tujuan penelitian untuk mengetahui seberapa bcsar pengaruh tingkat inflasi dan nilai kurs terhadap penerimaan pajak daerah Kota Madya Medan baik secara partial maupun simultan. Data yang diperoleh dalam bentuk data sekunder. Sumber data yang diperoleh melalui berbagai literatur berupa buku-buku, karya-karya ilmiah, jurnal-jurnal dan literatur yang berhubungan dengan penelitian ini. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang ingin diteliti, Data yang dikumpulkan, dianalisis dengan metode analisis statistik deskriptif kemudian dilanjutkan dengan analisis statistik inferensial. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa secara partial tingkat inflasi dan nilai kurs berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak daerah di Kota Madya Medan. Dari uji t yaitu diperoleh nilai (t hitung )-13,6 71 untuk tingkat inflasi dan (t hitung) -2.412 untuk nilai kurs. Sedangkan T table= 2,042 maka diperoleh nilai (t hitung) untuk tingkat inflasi 13,671 > 2,042 ( t tabel ) dan nilai kurs (t hitung) 2,412 > 2.042 (t tabel). berarti Hol ditolak. Dan Secara simultan Tingkat inflasi dan nilai kurs berpengaruh signifikan terhadap penerimaan pajak Daerah di Kota Madya Medan. Hal ini dapat dibuktikan oleh adanya perubahan penerimaan pajak daerah yang signifikan secara statistik yang ditimbulkan oleh tingkat inflasi dan nilai kurs. F statistik menunjukkan bahwa F hitung = 152,1 08 > f table 3.28, berarti Ho2 ditolaken_US
dc.language.isoenen_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.subjectTingkat Inflasien_US
dc.subjectNilai Kursen_US
dc.subjectPajak Daerah Kota Medanen_US
dc.titlePengaruh Tingkat Inflasi dan Nilai Kurs Terhadap Penerimaan Pajak Daerah Kota Madya Medanen_US
dc.typeThesisen_US
Appears in Collections:SP - Accountancy

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
068330163_file1.pdfCover206.31 kBAdobe PDFView/Open
068330163_file2.pdfAbstract219.15 kBAdobe PDFView/Open
068330163_file3.pdfIntroduction539.6 kBAdobe PDFView/Open
068330163_file4.pdfChapter I307.63 kBAdobe PDFView/Open
068330163_file8.pdfReference222.38 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.