Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/7536
Title: | Analisis Penentuan Harga Pokok Produksi Pada PKS Kebun Rambutan Tebing Tinggi |
Authors: | Gurning, Veronika |
metadata.dc.contributor.advisor: | Siregar, Ninny Banjarnahor, M |
Keywords: | penentuan harga;harga pokok produksi |
Issue Date: | May-2010 |
Publisher: | Universitas Medan Area |
Abstract: | PKS Rambutan adalah salah satu dari 11 PKS milik PT. Perkebunan Nusantara III dengan kapasitas olah 30 ton/jam. Dengan produk yang dihasilkan adalah Crude Palm Oil (CPO) dan inti sawit (kernel), dimana pada skripsi ini biaya untuk pengolahan CPO dan kernel telah disatukan. Perhitungan harga po)cok produksi pada suatu perusahaan adalah hal yang sangat penting. Kesalahan dalam perhitungan harga pokok produksi dapat berakibat buruk bagi perusahaan, karena harga produksi inilah yang akan dijadikan dasar untuk analisa rencana dan kekuatan pemasaran, penentuan harga l jual dan penentuan nilai persediaan. lnformasl mengenai harga pokok produksi ini akan sangat membantu manajemen untuk mengevaluasi kinerja produksi perusahaan. Analisa Break Even Point dapat digunakan sebagai alat perencanaan dan pengawasan dalarn pengarnbilan keputusan. Analisa Break Even Point merupakan salah satu bentuk analisa biaya, harga jual, dan volume penjualan yang mempunyai hubungan yang erat dan bahkan saling berkaitan. Biaya akan menentukan harga jual dan harga jual akan mempeng.aruhi volume penjualan. Sedangkan volume penjualan akan mempengaruhi volume produksi dan volume produksi a.kan mempengaruhi biaya per unit. Jumlah produksi yang besar akan menghasilkan harga pokok produksi yang kecil, sebaliknya semakin sedikit jumlah produksi yang dihasilkan ma.ka harga pokok produksi a.kan semakin besar.Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat Break Even Point tertinggi dicapai pada bulan Agustus sebesar Rp.25.518.089.050,- dan terendah pada bulan Januari sebesar Rp.17.375.340.660,- Harga pokok produksi rata-rata untuk tiap kilogram produk pada tahun 2009 adalah Rp.4.253,25/kg dengan total biaya Rp.265.916.878.506,- Perhitungan profit contribution analysis dengan menaikkan harga pokok sebesar 75% telah menunjukkan perubahan terhadap Break Even Point yaitu Rp.22.722.072.330,- atau 3.490.301 kg dan total penjualan Rp.495.755.028.400,- |
URI: | http://repository.uma.ac.id/handle/123456789/7536 |
Appears in Collections: | SP - Industrial Engineering |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
068150017.pdf | Fulltext | 8.81 MB | Adobe PDF | View/Open |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.