Analisis Pengawasan Kredit pada PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Unit Sumber Nongko Medan

Abstract

Pengawasan kredit merupakan cara menganalisis kegiatan nasabah dengan menggunakan prinsip-prinsip kredit pada aspek-aspek nasabah. Sebelum fasilitas kredit diberikan, pihak bank harus yakin bahwa kredit yang diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan tersebut diperoleh dari hasil penilaian kredit, yaitu melalui prosedur penilaian yang benar dan sungguh-sungguh. Sistem pemberian kredit yang kurang baik akan berakibat fatal bagi bank yang bersangkutan, misalnya pihak bank terlambat mengetahui kemampuan debitur dalam memenuhi kewajibannya, atau debitur dinyatakan pailit. Untuk mengantisipasi hal tersebut pihak bank mengambil tindakan pengamanan melalui barang jaminan debitur. PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Unit Sumber Nongko Medan, merupakan salah satu unit dari PT. Bank Rakyat Indonesia yang tugas utamanya adalah menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyarakat melalui kredit. Dalam pelaksanaan pemberian kredit masih ditemukan adanya kredit bermasalah, hal ini diindikasi karena debitur yang tidak mau membayar kewajibannya, atau dalam prosedur pelaksanaan pemberian kredit terdapat penyimpangan. Kredit bermasalah tersebut disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal. Faktor internal antara lain kebijakan perkreditan yang ekspansif, penyimpangan prosedur pemberian perkreditan, lemahnya sistem administrasi dan pengawasan kredit. Sedangkan faktor ekstemal antara lain adalah melalui kegagalan usaha, musibah yang menimpa debitur, menurunnya kegiatan usaha dan menurunnya kegiatan ekonomi. Berdasarkan penelitian pendahuluan yang dilakukan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk Unit Sumber Nongko Medan, maka ditemukan rumusan masalah yaitu :Apakah pengawasan kredit yang diterapkan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk didasarkan pada program analisis 5 C. Dari hasil analisis dan evaluasi, telah disimpulkan bahwa pengawasan kredit yang diterapkan PT. BRI Unit Sumber Nongko Medan didasarkan pada program analisis 5 C dalam pemberian kreditnya. Hal itu terbukti dari : 1. Proses pemberian kredit yang ditetapkan perusahaan telah mendapatkan nasabah yang dapat dipercaya serta mampu untuk melakukan pembayaran angsuran kreditnya. Hal ini disebabkan karena jaminan kredit para nasabah harga jualnya melebihi dari pinjaman kredit yang diberikan, sehingga resiko untuk melarikan diri kemungkian sangat kecil. 2. Pengawasan kredit di PT. Bank Rakyat Indonesia Unit Sumber Nongko Medan dilakukan pada awal proses penyelesaian SK.PP kredit sampai pada prosedur pemberian kredit kepada nasabah. Jika pengawasan ini tidak dijalankan dengan baik, maka resiko yang tidak diharapkan akan terjadi, yaitu kredit macet. 3. Tindakan pengamanan diterapkan melalui pembinaan nasabah, yaitu melakukan kunjungan pembinaan kepada nasabah, dimana petugas kredit langsung turun ke tempat kegiatan usaha nasabah, untuk melihat perkembangan usahanya.