Hubungan antara konflik dengan prasangka pada siswa pesantren mawaridussalam, batang kuis, kab. Deli serdang

Abstract

Munculnya prasangka merupakan akibat dari adanya kontak sosial antara berbagai individu ataupun antar kelompok. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan konflik dengan prasangka pada siswa pesantren Mawaridussalam, Batang Kuis, Kab. Deli Serdang. Dengan asumsi bahwa semakin tinggi konflik maka semakin tinggi pula prasangka kelompok. Sebaliknya semakin rendah konflik yang terjadi maka semakin rendah pula prasangka kelompok. Subjek penelitian ini adalah siswa putri SMP di Pondok Pesantren Mawaridussalam yang terdiri dari 7 kelompok dimana setiap 1 kelompok terdiri dari 1 kamar. Penelitian ini disusun berdasarkan metode skala Likert dengan menggunakan skala konflik menurut Pondy & Walton (1969) yang terdiri dari 5 aspek yaitu frustasi, konseptualisasi, penentuan masalah, alternatif-alternatif terbaik, perilaku dan hasil. Penelitian ini juga menggunakan skala prasangka kelompok menurut Ahmadi (1991) yang terdiri dari 3 aspek yaitu, aspek kognitif, aspek afektif dan aspek konatif, maka diperoleh hasil sebagai berikut : 1) terdapat hubungan positif yang signifikan antara konflik dengan prasangka kelompok, dimana rrxxxx = 0,201; p = 0,045 < 0,050. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka hipotesis yang diajukan dinyatakan diterima. 2) bahwa konflik tergolong tinggi, yang ditunjukkan oleh nilai rata-rata empirik konflik (170,79) lebih besar daripada nilai rata-rata hipotetiknya (145) dan prasangka kelompok tergolong sedang mendekati tinggi yang ditunjukkan oleh nilai rata-rata empirik (59,52) lebih besar daripada nilai rata-rata hipotetiknya (50).