Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/8876
Title: Hubungan Pola Asuh Otoriter dengan Perilaku Bullying Pada Remaja di SMA Negeri 2 Tebing Tinggi
Authors: Asyfianti, Riezki
metadata.dc.contributor.advisor: Wahyuni, Nini Sri
Siregar, Nurmaida Irawani
Keywords: pola asub otoriter, perilaku bullying
Issue Date: Sep-2013
Publisher: Universitas Medan Area
Description: Pola asuh otoriter adalah bentuk pola asuh dimana orang tua mengasuh anaknya dengan gaya pengasuhan keras yang menuntut kepatuhan yang tinggi pada anak, anak tidak boleb bertanya terbadap tuntutan orang· tua, dan orang tua banyak menghukum bila remaja melanggar tuntutannya. Perilaku bullying adalah perilaku negatif yang dilakukan oleb seseorang atau sekelompok orang yang lebih kuat terbadap seseorang atau kelompok orang yang lebih lemah dengan tujuan untuk menyakiti, baik secara fisik maupun psikologis dan terjadi secara berulang-ulang. Penelitian ini bertujuan melihat bubungan pola asuh otoriter dengan perilaku bullying pada remaja SMA Negeri 2 Tebing Tinggi. Dimana yang menjadi subjek penelitian adalah siswa dan siswi SMA Negeri 2 Tebing Tinggi dengan sampel sebanyak 84 siswa dan siswi yang menggunakan purposive random sampling dalam pengambilan sampel pola asuh otoriter dan perilaku bullying dengan metode skala likert. Berdasarkan penjabaran yang ada dalam bah tinjauan pustaka, maka diajukan bipotesis penelitian yang berbunyi: ada bubungan positif pola asub otoriter dengan perilaku bullying. Dengan asumsi bahwa semakin tinggi pola asuh otoriter orang tua maka semakin tinggi juga kecenderungan perilaku bullying dan sebaliknya, semakin rendah pola asuh otoriter orang tua, maka semakin rendah pula kecenderungan perilaku bullying. Dalam membuktikan hipotesis di atas, maka digunakan metode teknik Analisis Korelasi Product Moment, dimana penelitian ini menunjukkan adanya bubungan positif yang signifikan antara pola asuh otoriter dengan perilaku bullying, dimana rxy = 0,233 ; p= 0.017 < 0,050. Artinya semakin tinggi Pola Asuh Otoriter, maka semakin tinggi Perilaku Bullying. Sebaliknya, semakin rendah pola asuh otoriter, maka semakin rendah perilaku bullying, Berdasarkan basil ini, maka hipotesis yang telah diajukan dalam penelitian ini dinyatakan diterima. Sumbangan efektif po la asuh otoriter terhadap perilaku bullying sebesar 5 .4 %. Berdasarkan basil perhitungan yang telah dilakukan mengenai mean bipotetik dan mean empiric, maka diketahui bahwa pola asuh otoriter yang digunakan oleb orangtua siswa/siswi SMA Negeri 2 Tebing Tinggi tergolong tinggi, sebab nilai rata-rata empiric yang diperoleb yaitu 81,511 lebih besar dari nilai rata-rata hipotetik yaitu 60,000 dengan selisih yang melebihi nilai SD atau SB yang besarnya 21,511. Selanjutnya untuk variabel perilaku bullying, diketahui bahwa para siswa/siswi SMA Negeri 2 Tebing Tinggi memliki perilaku bullying yang tergolong tinggi, sebab nilai rata-rata empiric yang diperoleb yaitu 188.428 lebih besar dari nilai rata-rata bipotetik yaitu 140.000 dengan selisih yang melebihi nilai SD atau SB yang besarnya 48,428.
URI: http://repository.uma.ac.id/handle/123456789/8876
Appears in Collections:SP - Psychology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
098600044_Riezki Asyfianti.pdfFulltext11.64 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.