Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/9073
Full metadata record
DC FieldValueLanguage
dc.contributor.advisorAzis, Azhar-
dc.contributor.advisorSiregar, Farida Hanum-
dc.contributor.authorPutri, Dina Rahmadhan-
dc.date.accessioned2018-07-25T02:09:51Z-
dc.date.available2018-07-25T02:09:51Z-
dc.date.issued2011-03-18-
dc.identifier.urihttp://repository.uma.ac.id/handle/123456789/9073-
dc.descriptionSeks sebelum menikah yang semakin banyak terjadi dikalangan remaja dapat mengakibatkan hamil di luar nikah. Sebenarnya hanya membuat masalah saja karena seks sebelum menikah terlalu banyak dampak negatifnya, memang seks sebelum menikah itu hak asasi seseorang, tapi sudah pasti remaja yang melakukannya dipertanyakan keperawanannya terlebih kalau akibatnya hamil, tentu saja mencoreng harga dirinya sebagai perempuan dan keluarga. Terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan karena kurangnya pengawasan dari kedua orang tuanya, sehingga seorang remaja putri dapat melakukan tindakan yang melanggar norma adat-istiadat dan norma agama yang berlaku di masyarakat. hal ini berdampak sangat besar bagi remaja putri karena harus hamil di luar nikah dan menanggung malu dari semua perbuatan yang telah ia lakukan bersama pasangannya. Rasa penyesalan atas perbuatan hamil diluar nikah dan kurang kesiapan dalam mengasuh anak serta pandangan orang lain tentang dirinya akan terasa sangat menyedihkan ditambah lagi dengan tidak adanya pertanggung jawaban dari pasangannya membuat remaja putri harus menanggung malu serta menjadi orang tua tunggal dalam usia masih belia dan dapat juga mempengaruhi harga diri remaja tentang dirinya sendiri dan menjadi tertutup, hal itu dirasakan dan dialami pada responden I dan responden 11, dimana mereka sebagai ibu muda yang harus siap bertanggung jawab mengasuh dan membesarkan anaknya sendiri tanpa adanya suami (single Parent), walau demikian mereka juga tidak terlepas dari bantuan keluarga dan orang-orang terdekat mereka dalam mengasuh dan mendidik anak mereka, banyak yang peduli kepada mereka yakni dengan memberikan pekerjaan kepada responden I untuk memenuhi kebutuhan dan anaknya, selain itu para tetangga terkadang memberi bantuan untuk mereka, hal ini didapatkan oleh responden II, karena sampai sekarang ia belum mendapatkan pekerjaan. Dari hasil penelitian ini, peneliti melihat perbedaan harga diri · pada responden I dan II, dimana pada responden I ia begitu kuat dan tegar serta bertanggung jawab sebagai seorang ibu muda dengan bekerja mencari penghasilan sendiri, sedangkan pada responden 11, cenderung lebih pasif dan hanya menghabiskan waktunya di rumah saja, dan cenderung lebih pemalu untuk berinteraksi dengan lingkungannya.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherUniversitas Medan Areaen_US
dc.subjectharga diri, remaja sebagai orang tua tunggal pasca mengalami kehamilan di luar nikahen_US
dc.titleHarga Diri Remaja Sebagai Orang Tua Tunggal Pasca Mengalami Kehamilan di Luar Nikahen_US
dc.typeSkripsi Sarjanaen_US
Appears in Collections:SP - Psychology

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
068600081_Dina Rahmadhan Putri.pdfFulltext5.15 MBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.