Pemanfaatan Limbah Kayu Dengan Menggunakan Metode Green Productivity Pada Ud. Dongan Sahuta Medan

Abstract

UD Dongan Sahuta adalah salah satu bentuk industri yang bergerak di bidang mebel. Aspek produksi yang dilakukan oleh pengerajin UD Dongan Sahuta membuat pintu dan jendela dari kayu. Jumlah limbah kayu yang dihasilkan setiap produksi sebesar 30 kilogram/hari atau 900 kilogram/bulan. Jenis limbah kayu terdiri dari jenis kayu merbau, kayu damar laut dan kayu meranti. Limbah kayu hasil sisa produksi jika dikelola dengan baik dapat bernilai ekonomis dan ramah lingkungan. Akan tetapi yang menjadi permasalahan disini, limbah kayu hasil sisa produksi berupa potongan kayu dan serbuk gergaji pada UD Dongan Sahuta hanya dibiarkan menumpuk sebagai sampah dan dibakar juga terkadang dijual sebagai kayu bakar. Melalui metode Green Productivity yang digunakan dalam penelitian ini diharapkan usaha dalam memanfaaatkan limbah kayu guna meningkatkan produktivitas UD Dongan Sahuta. Penelitian diawali dengan mengidentifikasi sumber penyebab masalah, menentukan tujuan dan target, menyusun serta mengestimasi kontribusi alternatif terpilih terhadap produktivitas dan kinerja lingkungan. Hasil penelitian, terdapatnya usulan alternatif penyelesaian masalah yang dirumuskan ada 2 yaitu pemanfaatan kembali scrap kayu menjadi kemasan sarung dan pemanfaatan kembali scrap kayu menjadi briket. Pemilihan alternatif 1 sebagai solusi permasalahan dengan memanfaatkan limbah kayu untuk dijadikan kemasan sarung menunjukkan bahwa Green Productivity Index (GPI) untuk Human sebesar 0,14. GPI Material sebesar 0,82, GPI Modal sebesar 1,5. GPI Energy sebesar 2,98 dan GP Waste mendekati 0. UD Dongan Sahuta is a form of industry engaged in the furniture sector. The production aspect carried out by UD Dongan Sahuta craftsmen made doors and windows from wood. The amount of wood waste produced for each production is 30 kilograms/day or 900 kilograms/month. Types of wood waste consist of merbau wood, sea resin wood and meranti wood. If managed properly, wood waste resulting from production can be economically valuable and environmentally friendly. However, the problem here is that wood waste from production in the form of wood chips and sawdust at UD Dongan Sahuta is only allowed to accumulate as garbage and is burned and sometimes sold as firewood. Through the Green Productivity method used in this study, it is hoped that efforts to utilize wood waste will increase the productivity of UD Dongan Sahuta. The research begins with identifying the source of the problem, setting goals and targets, compiling and estimating the contribution of the selected alternative to productivity and environmental performance. The results of the study showed that there were 2 alternative solutions to the problem, namely the reuse of wood scrap into sarong packaging and the reuse of wood scrap into briquettes. Choosing alternative 1 as a solution to the problem by utilizing wood waste to make sarong packaging shows that the Green Productivity Index (GPI) for Humans is 0.14. GPI Material of 0.82, GPI Capital of 1.5. GPI Energy is 2.98 and GP Waste is close to 0.