Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/22016
Title: | Optimalisasi Jumlah Tenaga Kerja Berdasarkan Lantai Produksi dengan Metode Workload Analysis ( Studi Kasus : PT. PP London Sumatra Utara Indonesia Tbk. Dolok Palm Oil Mill) |
Other Titles: | The Optimization of the Total Labors Based on the Production Floor Using the Workload Analysis Method (Case Study at PT. PP London North Sumatra Indonesia Tbk. Dolok Palm Oil Mill) |
Authors: | Yusmita, Popi Dara |
metadata.dc.contributor.advisor: | Haniza Sutrisno |
Keywords: | beban kerja;tenaga kerja;workload analysis;workload;labor;workload analysis |
Issue Date: | 29-Sep-2023 |
Publisher: | Universitas Medan Area |
Series/Report no.: | NPM;188150039 |
Abstract: | Dalam era industri 4,0 saat ini, banyak perusaahao yang mengutamakan efisiensi, efektifitas, clan produktivitas. Karena dari ketiga hal tersebut, perusahaaa dapat memiliki sumber daya yang optimal serta pencapaian target yang sesuai dengan tujuan. Beban kerja yang tidak sesuai akan menurunkan kinerja dari tenaga kerja tersebut dan dapat menganggu berjaJannya proses produksi. Beban kerja yang ditimbulkan dapat menyebabkan banyak efek negatif seperti tidak fokus, kelelahan, mudah sakit dan kurangnya tanggung jawab dalam menyelesaikan pekerjaannya. Untuk itu perlu dilakukan pengukuran beban kerja sebagai dasar perhitungan kebutuhan tenaga kerja yang optimal dan untuk mengumpulkan sampel menggunakan work sampling yang diacak, kemudian dihitung menggunakan metode workload analysis. Beban kerja yang diterima pada stasiun sterilizer yaitu sebesar I l 3,23%, pada stasiun Thresser sebesar 113, 71 %, pada stasiun Scream Press sebesar 105,00% dan pada stasiun Klarifikasi sebesar 103,600/o. Maka beban kerja yang paling tinggi diterima oleh tenaga kerja di stasiun Thesser. Berdasarkan perhitungan metodc tersebut dapat diketahui bahwa jumlah tenaga kerja yang optimal pada lantai produksi sebanyak 8 orang dengan altematif penambahan I orang tenaga kerja yang diberikan untuk perbaikan aktivitas kerja pada stasiun Tbesser dengan mengambil tenaga kerja yang berada dilapangan sehingga dapat menghemat pengeluaran tambahan sebagai gaji tenaga kerja tersebut. In the current industrial era 4.0, many companies prioritize efficiency, effectiveness, and product1vity. Because of these three things, companies can bave optimal resources and achieve targets parallel with company goals. Jnappropriate workload will reduce the performance of the labor and can disrupt the progress of tbe production process. The resulting workload caused many ungood effects, such as unfocus, fatigue, susceptibility to disease, and lack of responsibility in completing the work. For this reason, since the basis for calculating the optimal laborers needed, it was significant to measure the workload and collect samples u ing random work sampling. Then, it was calculated using the workload analysis method. The workload received at the sterilizer station was 113.23%, at the Thresser station was 113.71%, at the Scream Press station was 105.00%, and at the Clarification station was 103.60%. So, the highest workload was received by the laborers at Tbesser station. Based on that calculation method, it could be seen that the optimal number of laborers on the production floor was 8 (eight) people, with the alternative of adding additional workers to improve work activities at the Thesser station by taking laborers in the fLeld to save extra expenses as salaries for them. |
Description: | 78 Halaman |
URI: | https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/22016 |
Appears in Collections: | SP - Industrial Engineering |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
188150039 - Popi Dara Yusmita - Fulltext.pdf | Cover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography | 1.85 MB | Adobe PDF | View/Open |
188150039 - Popi Dara Yusmita - Chapter IV.pdf Restricted Access | Chapter IV | 633.14 kB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.