Please use this identifier to cite or link to this item:
https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/25090
Title: | Suatu Tinjauan Hukum Tentang Perjanjian Sewa-Menyewa Kios di Pasar Petisah Medan |
Other Titles: | A Legal Review of Kiosk Rental Agreements at the Petisah Market in Medan |
Authors: | Sitepu, Boby |
metadata.dc.contributor.advisor: | Muis, Abdul Rahmaniar |
Keywords: | tinjauan hukum;perjanjian sewa-menyewa;kios;pasar petisah medan;legal review;lease agreement;stall;medan petisah market |
Issue Date: | Sep-2011 |
Publisher: | UNIVERSITAS MEDAN AREA |
Series/Report no.: | NPM;078400245 |
Abstract: | Perjanjian sewa-menyewa mengalami perkembangan terhadap objek yang dipersewakan. Salah satu perkembangan tersebut adalah perjanjian sewa-menyewa starul pasar tempat berjualan. Karena objek yang disewakan adalah dalam bentuk abstrak berupa sebuah ruang, sehingga tidak mungkin dilakukan penyerahan sebagaimana misalnya sewa-menyewa kendaraan bermotor. Pada perjanjian sewamenyewa stand tempat berjualan ada dua kepentingan yang saling berbeda yaitu kepentingan penyewa dan yang menyewakan (yang mana kedua kepentingan ini tidak terlepas dari jangkauan hukum yaitu hukum perjanjian). Di dalam kedua kepentingan tersebut bisa saja terjadi kekacauan apabila tidak ada peraturan yang dapat menjaga keseimbangan kedua kepentingan tersebut: - · Dalam pembahasan ini diajukan rumusan masalah yaitu bagaimana prosedur perjanjian sewa-menyewa stand di Pasar Petisah Medan, dan bagaimana akibat hulnun kepada para pihak dalam perjanjian sewa-menyewa apabila terjadi wanprestasi. Setelah dilakukan penelitian dan pengumpulan data baik secara kepustakaan baik itu melalui bahan-bahan kajian teoritis maupun dengan meninjau terhadap peraturan hukum yang berlak:u, serta penelitian pada PD. Pasar Petisah Medan maka dapat dilakukan pengolahan data. Adapun hasil yang ditemukan dari pengolahan data tersebut adalah prosedur perjanjian sewa-menyewa stand di Pasar Petisah Medan dilakukan secara lisan berdasarkan hukum kebiasaan yang berlaku. Dalam perjanjian secara lisan tersebut diterangkan tentang jumlah uang sewa dan juga berakhimya masa sewa. Perjanjian sewa-menyewa secara lisan memberikan akibat bahwa perjanjian sewa itu tidak berakhir. pada waktu yang ditentukan melainkan jika pihak yang menyewak:an memberitahukan kepada si penyewa bahwa ia hendak menghentikan sewanya, pemberitahuan mana harus dilakukan dengan mengindahkan jangka waktu yang diharuskan menurut kebiasaan setempat. Jika tidak ada pemberitahuan seperti itu maka dianggaplah bahwa sewa itu diperpanjang untuk waktu yang sama. Akibat hukum kepada para pihak dalam perjanjian sewa-menyewa apabila terjadi wanprestasi maka kepada pihak pemilik starul dapat menghentikan perjanjian sewa-menyewa, dan apabila timbul perselisihan maka dilakukan secara musyawarah dan mufakat. |
Description: | 70 Halaman |
URI: | https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/25090 |
Appears in Collections: | SP - Civil Law |
Files in This Item:
File | Description | Size | Format | |
---|---|---|---|---|
078400245 - Boby Sitepu - Fulltext.pdf | Cover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography | 9 MB | Adobe PDF | View/Open |
078400245 - Boby Sitepu - Chapter IV.pdf Restricted Access | Chapter IV | 4.08 MB | Adobe PDF | View/Open Request a copy |
Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.