LKP Ahmad Dani Satria Utama 208130074 Proses Pengolahan Kelapa Sawit Menjadi Crude Palm Oil (CPO)

Abstract

Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan Kerja Praktek di PT. Socfindo Bangun Bandar sebagai berikut: 1. PT. Socfindo Bangun Bandar merupakan pabrik kelapa sawit yang menggunakan sistem Horizntal sterilizer dengan kapasitas 28 Ton TBS/Jam. 2. Instalasi pengolahan air limbah dengan output yang akan dikirim ke lokasi kompos untuk digunakan air permentasi. 3. Fibre dan cangkang digunakan sebagai bahan bakar operasional boiler sedangkan janjangan kosong akan dikembalikan ke lokasi kompos untuk dijadikan pupuk. 4. Hasil informasi pencapaian dan performa dari pengolahan pabrik dapat diketahui dari analisa di laboratorium antara lain kualitas sampel, analisa FFA (Free Fatty Acid), analisa kadar air, analisa dirt, analisa oil losses, analisa USB (unstripped Bunch), analisa Jar Test, analisa internal & external water treatmen. Saran dari hasil pengamatan Praktek Kerja Lapangan yang telah dilakukan penulis, penulis memberikan saran terhadap semua kegiatan pengolahan yang berlangsung di PT.Socfindo Bangun Bandar. Saran ini diberikan penulis bukan lah sebuah kritikan melainkan pendapat yang bersifat membangun demi kemajuan PKS PT.Socfindo Bagun Bandar antara lain: 1. Penggunaan alat- alat kerja dan pengaman perlu ditingkatkan demi tercapainya keamanan dan kenyamanan kerja di lingkungan pabrik. 2. Sebaiknya kebersihan di lingkungan pabrik harus dijaga dan dilakukan kebersihan secara terjadwal sehingga akan mengurangi tingkat kecelakaan 3. yang disebabkan karena lingkungan kerja yang tidak mendukung seperti lantai licin dan lainnya. 4. Setiap proses produksi harus lebih diawasi pelaksanaannya sehingga dapat menghasilkan produksi yang maksimal. 5. Pada setiap stasiun sebaiknya diberikan penerangan yang cukup karena pada malam hari akan proses produksi yang berjalan akan sangat bergantung pada penerangan. 6. Karyawan yang bekerja dilingkungan pabrik sebaiknya menggunakan APD yang lengkap agar terhindar dan dapat meminimalisasi tingkat kecelakaan kerja apabila terjadi. 7. Melakukan preventif maintenance secara berkala terhadap mesin- mesin produksi.