Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan Post Power Syndrome Pada Karyawan yang Terkena Pemutusan Hubungan kerja (PHK) di PTPN III Sei Batang Hari Medan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara empirik hubungan antara kecerdasan emosi dengan Post Power Syndrome pada karyawan yang menghadapi PHK di PTPN III Sei Batang Hari Medan. Subjek penelitian adalah karyawan yang menghadapi PHK di PTPN III Sei Batang Hari Medan yang berjumlah 50 orang. Alat ukur yang digunakan adalah instrumen kecerdasan emosiyang terdiri dari 38 item (α = 0,781) dan instrumen Post Power Syndrome yang terdiri dari 30 item (α = 0,910). Analisis data menggunakan teknik r Product Moment. Berdasarkan analisis data, diperoleh bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dinyatakan diterima, yaitu terdapat hubungan negatif yang signifikan antara Kecerdasan Emosi dengan Post Power Syndrom. Artinya Semakin tinggi kecerdasan emosi maka Post Power Syndrome pada karyawan yang menghadapi PHK semakin rendah. Hal ini dibuktikan melalui perhitungan analisis r Product Moment dengan nilai atau koefisien (Rxy) = -0,748 dan koefisien determinan (R2) = 0,559 dengan p = 0.000 > 0,050. Koefisien determinan (R2) = 0,559 menunjukkan Post Power Syndromedipengaruhi oleh kecerdasan emosi sebesar 55,9%.Selanjutnya dilihat dari perhitungan mean hipotetik = 80 dan mean empirik 79,58 serta standart deviasi = 9,75 diketahui bahwa kecerdasan emosi dalam kategori rendah. Sedangkan Post Power Syndromdari perhitungan mean hipotetik = 70 dan mean empirik 85,40 serta standart deviasi = 9,24 diketahui bahwa post power syndrom dalam kategori tinggi.