Hubungan Antara Komunikasi Dengan Orang Tua Terhadap Perilaku Agresi Pada Remaja di . Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yapim Taruna Mabar Medan

Abstract

Komunikasi dalam keluarga dapat terjalin apabila adanya saling mempengaruhi secara sengaja maupun tidak diantara manusia, dimana terdapat saling mengungkapkan perasaan, iri hati, sikap dan nilai moral yang dianut kelurga sehingga tercipta keterikatan emosi sesama anggota keluarga. Apabila terdapat kesenjangan antara anak dengan orang tua, hal ini terlihat dalam bentuk hubungan komunikasi yang semakin minimal dan adanya kegagalan komunikasi orang tua dan anak yang dapat menyebabkan timbulnya perilaku agresi pada anak (Davidoff,1991). Penelitian ini bertujuan untuk meneliti hubungan antara komunikasi dengan orang tua terhadap perilaku agresi pada remaja. Subjek penelitian ini adalah siswa SMK Yapim Taruna Mahar Medan. Teknik pengambilan sample menggunakan tehnik Total Sampling, yaitu tehnik penentuan sampel dengan mengambil seluruh anggota populasi sebagai responden atau sampel. Metode pengumpulan data dengan menggunakan metode skala. Metode skala yang digunakan yaitu skala Likert, yang terdiri dari skala komunikasi dengan orang tua dan skala perilaku agresi. Kedua skala tersebut disusun dengan dua jenis pernyataan yaitu pernyataan favorabel dan pemyataan unfavorabel. Metode analisis data menggunakan teknik korelasi Product Moment dari Pearson. Berdasarkan analisis data diperoleh hasil bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima yaitu ada hubungan negatif antara komunikasi dengan orang tua terhadap perilaku agresi. Hal ini dibuktikan dengan koefisien korelasi rxy= -0,770 dengan p= 0,001 < 0,050 sedangkan koefisien detenninasi (r 2) sebesar 59,3%. Hasil perhitungan mean hipotetik dan mean empirik diperoleh bahwa komunikasi dengan orang tua tergolong rendah (85.00 < 64.054) dan perilaku agresi tergolong tinggi (12.00>104.897).