Analisis Efektifitas Pengelolaan Piutang Usaha pada PT. Tirta Investama

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengelolaan piutang dan sistem kontrol yang diterapkan oleh perusahaan, untuk menganalisis akun kebijakan pengelolaan piutang sehingga dapat mengurangi jumlah piutang tak tertagih rekening (utang macet). Metode analisis yang digunakan adalah analisis Perputaran Piutang Atas (RTO). Periode Pengumpulan rata-rata (ACP). Rasio Rasio Penagihan dan Tunggakan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PT. Tirta Investama Medan masih belum optimal dan efektif dalam mengelola piutang dan pengendalian, hal ini terlihat dari perhitungan perusahaan ACP yang hasilnya masih jauh dari standar yang ditetapkan saat ini sebagai standar kredit perusahaan. Jika nilai dari ACP kurang dari atau sama dengan standar hari perusahaan, berarti pengendalian piutang dapat dikatakan berhasil. Sebaliknya, jika beberapa pelanggan melakukannya tunggakan kredit atau kredit yang melanggar standar yang ditetapkan oleh perusahaan atau pihak administrasi I administrasi piutang belum menjalankan tugasnya secara maksimal. This research aims to determine the effectiveness of receivables management and the control system implemented by the company, to analyze account receivables management policies so as to reduce the number of uncollectible accounts (bad debts). The analytical method used is Upper Receivable Turnover (RTO) analysis. Average Collection Period (ACP). Collection Ratio and Arrears Ratio. Based on the research results, it can be concluded that PT. Tirta Investama Medan is still not optimal and effective in managing receivables and control, this can be seen from the company's ACP calculations, the results of which are still far from the standards currently set as company credit standards. If the ACP value is less than or equal to the company's standard days, it means that control of receivables can be said to be successful. On the other hand, if some customers have credit arrears or credit that violates the standards set by the company or administration, the accounts receivable administration has not carried out its duties optimally.