Please use this identifier to cite or link to this item: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/24718
Title: Analisis Metode Six Sigma untuk Meminimasi Cacat Pintu Solid Colonial 6P pada PT. Sumatera Timberindo Industri
Other Titles: Analysis of the Six Sigma Method to Minimize Colonial 6P Solid Door Defects PT. Sumatra Timberindo Industry
Authors: Paulus, Adinata Nanda
metadata.dc.contributor.advisor: Mustafa, Kamil
Keywords: metode six sigma;cacat pintu solid;colonial 6P
Issue Date: 2012
Publisher: Universitas Medan Area
Series/Report no.: NPM;068150037
Abstract: PT Sumatera Timberindo Industri (PT STI) merupakan bagian grup perusahaan WIRALANAO, bergerak pada industri perkayuan sejak 15 tahun, meliputi penebangan kayu, pemotongan kayu, moulding hingga perakitan pintu. PT STI berdiri di Tanjung Morawa, Medan dan telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001-2000 dan sertifikat KOMO (Standar Kualitas Pintu Belanda), dimana produknya secara keseluruhan merupakan produk ekspor ke berbagai negara, seperti Eropa: Belanda, Polandia, Asia: China, Korea, Jepang, Amerika Serikat dan Australia. Produk utama dari PT STI adalah pintu solid yang memiliki banyak masalah dalam proses pengerjaannya , seperti lubang, keretakan, wama, perenggangan dan ukuran komponen-komponen yang akan digunakan. Untuk mengumpulkan data dari perusahaan, diperlukan penelitian, yaitu dengan cara melakukan pengamatan dan wawancara di perusahaan PT Sumatera Timberindo Industri. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara, maka cacat yang ada saat ini sekitar 5%, perusahaan ingin mengurangi jumlah cacat yang terjadi saat ini , untuk itu harus dilakukan perbaikan berdasarkan dari penyebab-penyebab cacat yang terjadi. Usulan untuk memperbaiki kualitas pintu Colonial 6 P adalah melakukan pelatihan, melakukan pengawasan dan mengganti supplier bahan baku, perawatan mesin secara berkala. Tahap-tahap melakukan usulan perbaikan itu adalah dengan melakukan Stratifikasi terhadap cacat (Stratifikasi merupakan penggolongan cacat berdasarkan karakteristiknya yang sama). Setelah dilakukan Stratifikasi dibuat diagram Pareto, untuk mengetahui mana cacat yang memerlukan prioritas penanganan terlebih dahulu. Kemudian untuk mengetahui cacat berada dalam batas peta kendali atau tidak, dibuat peta kendali. Peta kendali yang digunakan adalah peta kendali U, lalu selanjutnya adalah tahapan membuat diagram FTA (Fault Tree Analysis) untuk mengetahui penyebab cacat. Tahap akhir adalah pembuatan FMEA (Failure Modes and Effect Analysis).
Description: 119 Halaman
URI: https://repositori.uma.ac.id/handle/123456789/24718
Appears in Collections:SP - Industrial Engineering

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
068150037 - Adinata Nanda Paulus Fulltext.pdfCover, Abstract, Chapter I, II, III, V, Bibliography7.21 MBAdobe PDFView/Open
068150037 - Adinata Nanda Paulus Chapter IV.pdf
  Restricted Access
Chapter IV2.4 MBAdobe PDFView/Open Request a copy


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.