Pengaruh Motivasi dan Hubungannya Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Kontrak Pada PT. Astra Sedaya Finance Medan

Abstract

Fenomena khusus yang mencuat kepermukaan dalam bidang ketenagakerjaan adalah munculnya istilah pekerja kontrak. Banyak alasan yang dikemukakan para pemilik perusahaan terhadap kebijakan penggunaan pekerja kontrak, antara lain pekerja kontrak mempunyai kinerja yang tinggi, tingkat upah yang diberikan lebih rendah dari pekerja tetap, perusahaan tidak mempunyai kewajiban untuk memberikan pesangon di akhir masa kerja, dan masih banyak lagi alasan yang dikemukakan oleh para pemilik perusahaan. Berdasarkan asumsi tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul "Pengaruh Motivasi dan Hubungannya Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Kontrak Pada PT. Astra Sedaya Finance Medan". Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian adalah bagaimana pengaruh motivasi dan hubungannya terhadap produktivitas kerja karyawan kontrak di PT. Astra Sedaya Finance Medan dan bagaimana produktivitas kerja karyawan Kontrak di PT Astra Sedaya Finance Medan. Sedangkan yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh motivasi dan hubungannya terhadap produktivitas kerja karyawan kontrak di PT. Astra Sedaya Finance Medan dan untuk mengetahui bagaimana produktivitas kerja karyawan kontrak di PT. Astra Sedaya Finance Medan.Dari hasil anahsis regresi Y = 12,6 + 0,68x yang setiap dilakukan peningkatan nilai motivasi kerja sebesar 1% akan meningkatkan produktivitas kerja karyawan kontrak sebesar 44,1% Setelah dilakukan interpretasi, diketahui bahwa rxy hitung (0,581 > 0,301) r>CY tabel lni berarti terdapat pengaruh yang sedang antara variabel bebas X (motivasi) dengan variabel terikat Y (produktivitas kerja). dan berarti H 0 ditolak. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang sedang antara motivasi terhadap produktivitas kerja karyawan kontrak di PT. Astra Sedaya Finance Medan Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat direkomendasikan kepada perusahaan bahwa Pimpinan harus mengadakan penilaian secara objektif terhadap kemampuan karyawan, kemudian mengambil keputusan untuk meningkatkan kesejahteraan.