Perbedaan Kemandirian Ditinjau Dari Urutan Kelahiran (Anak Sulung, Anak Bungsu, dan Anak Tengah) Pada Siswa di SMA UISU Medan

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan kemandirian ditinjau dari urutan kelahiran (anak sulung, tengah, dan bungsu) pada siswa/siswi di SMA UISU Medan. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Ada perbedaan kemandirian remaja ditinjau dari urutan kelahiran (sulung, tengah, dan bungsu) dengan asumsi bahwa anak tengah lebih mandiri dibandingkan dengan anak sulung dan anakbungsu. Semakin tinggi skor pada skala maka semakin tinggi kemandirian remaja, sebaliknya semakin rendah skor pada skala maka semakin rendah kemandirian remaja. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan fasilitas SPSS dengan teknik analisis Varian 1 jalur. Berdasarkan hasil perhitungan analisis varian 1 jalur diketahui bahwa ada perbedaan kemandirian antara anak sulung, anak tengah, dan anak bungsu yang ditunjukkan oleh koefisien perbedaan Anava dengan koefisien F = 40.634 dengan p = 0.000, < 0,010. Berdasarkan hasil ini berarti hipotesis yang diajukan yang berbunyi ada perbedaan Kemandirian ditinjau dari urutan kelahiran (anak sulung, anak tengah, anak bungsu), dinyatakan diterima. Adapun mean empiric variable Kemandirian secara total adalah 98.347, Kemandirian Anak Sulung sebesar 91.129, Kemandirian Anak Tengah sebesar 115.400, Kemandirian Anak Bungsu sebesar 90.228. Dari hasil mean empiric kemandirian anak sulung, anak tengah, dan anak bungsu, dapat dilihat mean empiric anak tengah lebih tinggi dari pada nilai rata-rata hipotetiknya yakni 110, maka diketahui bahwa siswa/siswi di SMA UISU yang termasuk dalam kriteria anak tengah memiliki kemandirian lebih tinggi dibandingkan siswa/siswi yang termasuk dalam kriteria anak sulung dan anak bungsu.