Peranan Motivasi Terhadap Kedisiplinan Kerja Karyawan pada PT. AJB Bumi Putra 1912 Kantor Operasional Stabat, Kabupaten Langkat

Abstract

Motivasi dalam diri seorang karyawan sangat bermanfaat karena hal tersebut menyebabkan seseorang dapat menyalurkan dan mendukung perilaku karyawan tersebut, supaya bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Motivasi ini semakin penting karena pimpinan membagikan pekerjaannya kepada karyawan untuk dikerjakan dengan baik dan terintegrasi pada tujuan yang diinginkan. Jadi, dengan adanya motivasi kerja sangat berpengaruh terhadap kedisiplinan kerja karyawan, karena semakin baik kedisiplinan kerja karyawan semakin tinggi pula kinerja karyawan yang dapat dicapainya Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana peranan motivasi kerja terhadap kedisiplinan kerja di pengawasan kerja di PT. AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Operasional Stabat, Kabupaten Langkat, Untuk mengetahui bagaimana kedisiplinan kerja di PT. AJB BUMIPUTERA 1912 Kantor Operasional Stabat, Kabupaten Langkat dan Untuk mengetahui bagaimana peranan motivasi kerja dibangun di PT. AJB BUMI PUTERA 1912 Kantor Operasional Stabat, Kabupaten Langkat Jenis penelitian ini adalah asosiatif yaitu untuk mengetahui ada dan tidaknya hubungan antara kedua variabel tersebut. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan di PT. AJB BUMI PUTERA 1912 Kantor Operasional Stabat yang beljumlah 30 orang. Sedangkan teknik pengumpulan data menggunakan data primer berupa pengamatan observasi dan menyebarkan angket pada pada responden yang dijadikan sampel penelitian serta data sekunder dengan melakukan studi kepustakaan untuk mendapatkan data-data yang berkaitan dengan masalah penelitian. Teknik analisis yang dipergunakan adalah analisis regresi linear sederhana beserta dengan Korelasi Korelasi Product Moment. Berdasarkan basil peneliti an diperoleh korelasi sebesar riCY = 62,2% artinya motivasi kelja sebagai variabel bebas (X) mempunyai hubungan yang kuat terhadap disiplin kelja karyawan sebagai variabel terikat (Y). Sedangkan sisanya 37,8% adalah dipengaruhi faktor lain yang lidak dibahas dalam penelitian ini. Dari uji hipotesis dimana t label adalah lebih kecil dari t hitung (2,048 < 4,208) artinya hipotesis Nol <Ho) ditolak.